Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Ansharullah: Tak Satu Hari pun AS Pikirkan Nasib Rakyat Yaman

Ansharullah: Tak Satu Hari pun AS Pikirkan Nasib Rakyat Yaman

POROS PERLAWANAN – Kantor Politik Ansharullah pada Rabu 9 November merilis statemen yang mengecam keras lawatan Dubes AS, Steven Fagin ke Provinsi Hadhramaut di timur Yaman.

Dinukil Fars dari al-Masirah, Ansharullah menganggap lawatan itu sebagai tindakan agresif yang dilakukan demi merusak stabilitas, keamanan, dan kesatuan Yaman.

“Pemerintahan seperti AS yang mendukung agresi ke Yaman, tidak bisa memikirkan kepentingan rakyat Yaman walau hanya sehari. Rakyat Yaman menentang keras segala bentuk aktivitas AS di Yaman, baik terbuka atau diam-diam,” tegas Ansharullah.

“AS harus tunduk kepada kehendak rakyat kami dan hak legal mereka untuk mendapatkan kemerdekaan tanpa disetir, penghentian agresi, pencabutan blokade, dan pemutusan campur tangan asing.”

Beberapa jam sebelum itu, Wamenlu Yaman, Husain al-Azzi di akun Twitter-nya menulis, ”Washington harus memperbaiki kebijakan bermusuhannya terhadap bangsa-bangsa. Ia mesti mengubah perilakunya berdasarkan penghormatan utuh kepada hak-hak bangsa kami, kedaulatan, dan sumber-sumber alam kami yang menjadi target serangan”.

Sebelumnya, Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Mashat menyatakan bahwa situasi gencatan senjata di Yaman saat ini ibarat sebuah bom waktu.

“Kita tidak berada dalam kondisi gencatan senjata, juga bukan perang. Kondisi bukan perdamaian bukan perang adalah buah dari perkembangan terakhir, yaitu ketika sebagian pihak di Koalisi Agresor menyimpulkan bahwa mereka sudah kalah,” kata al-Mashat.

Ia menyatakan, ada sejumlah negara anggota di Koalisi Saudi-UEA yang mesti mengkaji ulang tindakan mereka.

“Kami mendukung negara-negara ini. Adapun AS memainkan peran kotor dan berbahaya dalam masalah gencatan senjata. Negara ini tidak ingin gencatan senjata diperpanjang,” tandas al-Mashat.

“Sebagian dari negara-negara agresor mendapatkan keuntungan dari agresi ini. Sebab itu, mereka berusaha memanaskan kondisi politik dan militer. Perundingan terkait gencatan senjata sudah sampai di level sebuah kesepakatan yang bagus. Namun Utusan AS melawat ke Kawasan dan menggagalkan upaya-upaya ini.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *