Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Ansharullah Yaman: Iran Berhak Balas Aksi Terorisme Pengecut Israel terhadap Fasilitas Nuklir Natanz

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Yaman mengutuk keras tindakan sabotase terhadap pusat pengayaan uranium Natanz, menyebut Republik Islam Iran berhak untuk menanggapi serangan “pengecut” tersebut.

Biro politik gerakan Houthi Ansharullah Yaman, dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa, mengatakan Iran berhak untuk bereaksi terhadap tindakan sabotase, menekankan bahwa negara itu sepenuhnya berhak untuk mengembangkan program nuklir damainya.

Gerakan tersebut mengecam upaya Israel dan AS untuk menyabotase program nuklir Iran dan mengatakan, “Amerika -yang memiliki persenjataan nuklir untuk tujuan militer dan memiliki sejarah kriminal- dan anak didiknya, Israel, tidak memiliki hak untuk menyuarakan keprihatinan apa pun atas program nuklir Iran yang mengejar tujuan damai.”

Pernyataan itu menggambarkan program nuklir Iran sebagai “contoh kemauan merdeka”, yang perlu dimiliki oleh setiap negara untuk membuat kemajuan dan membebaskan diri dari ketundukan pada dikte asing.

Iran pada Minggu melaporkan tindakan sabotase yang menyebabkan pemadaman listrik di fasilitas nuklir Natanz, mengatakan komunitas internasional dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) harus menangani “terorisme nuklir” yang terus menargetkan fasilitas Iran dari waktu ke waktu.

Berbicara kepada wartawan pada Senin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menyalahkan Israel atas insiden tersebut.

Tindakan sabotase itu terjadi sehari setelah Iran mulai menyuplai gas ke aliran sentrifugal baru yang canggih dan meluncurkan 133 pencapaian untuk menandai Hari Teknologi Nuklir Nasional dan menunjukkan sifat damai dari program nuklirnya.

Sebelumnya, Kantor Berita Yaman Saba mengutip sumber di Kementerian Luar Negeri, mengatakan bahwa Yaman berdiri dalam solidaritas dengan Iran dan mendukung semua tindakan yang diambil Republik Islam untuk melindungi tanah, keamanan, dan stabilitasnya.

Sumber tersebut menekankan hak Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir damai dan mengatakan tindakan sabotase mengancam perdamaian dan keamanan di Kawasan dan seluruh dunia.

Pada Senin, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menulis surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tentang serangan itu dan berkata, “Penargetan yang disengaja dari fasilitas nuklir yang dijaga sangat sensitif -dengan risiko tinggi potensi pelepasan bahan radioaktif- merupakan tindakan terorisme nuklir yang sembrono dan kriminal.”

Serangan itu, tambahnya, “tidak boleh dibiarkan begitu saja. Setiap kekuatan yang mengetahui, atau menyetujui, tindakan ini juga harus dimintai pertanggungjawaban sebagai kaki tangan kejahatan perang ini.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *