Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Suriah

AS Bahkan Rela ‘Minum Racun’ Demi Cegah Meningkatnya Pengaruh Hizbullah dan Iran

POROS PERLAWANAN – Roi Kais, jurnalis kanal berbahasa Ibrani KAN, di laman Twitter-nya menyinggung proposal AS untuk mendistribusikan gas Mesir ke Lebanon melalui Suriah.

Dilansir Fars, jurnalis KAN untuk Divisi Negara-negara Arab ini mencuit, butuh waktu lama agar pendistribusian gas Mesir ke Yordania, lalu ke Suriah, kemudian ke Lebanon bisa terlaksana. Sehingga, cuit Kais, proposal ini tak bakal menjadi alternatif tandingan untuk rencana pengiriman BBM Iran ke Lebanon dengan kapal tanker.

“Proposal distribusi gas dari Mesir adalah murni langkah AS untuk melawan (Sayyid Hasan) Nasrallah dan Iran, serta melanjutkan eksistensi Washington di medan. Demi melaksanakan proposal ini, orang-orang AS terpaksa ‘meminum racun’ dan mengemis bantuan dari Pemerintahan Bashar Assad,” cuit Kais.

Hanya beberapa jam setelah Sekjen Hizbullah pada peringatan Asyura lalu mengumumkan impor BBM dari Iran, Dubes AS Dorothy Shea tiba-tiba menawarkan proposal pengiriman BBM dari Mesir ke Lebanon melalui Yordania dan Suriah. Padahal sebelum itu, Shea hanya menonton krisis BBM di Lebanon.

Berdasarkan tawaran ini, pipa gas akan ditarik dari Mesir ke Yordania, kemudian melintasi Suriah dan masuk ke utara Lebanon.

Analis Lebanon, Waseem Bazzi mengatakan kepada al-Jazeera, proposal Dubes AS usai pidato Sayyid Nasrallah adalah “sebuah kemenangan bagi Hizbullah”. AS yang sebelum itu memberlakukan blokade atas Lebanon, kini terpaksa melanggarnya sendiri demi melawan inisiatif Sayyid Nasrallah.

Reaksi AS ini, kata Bazzi, menunjukkan bahwa AS mencemaskan popularitas Hizbullah meningkat di antara rakyat Lebanon. Sebab sebelum itu, proposal semacam ini tidak pernah disinggung.

Proposal AS untuk mendistribusikan gas, juga listrik, ke Lebanon melalui Suriah digulirkan di saat Washington memberlakukan UU Caesar atas Damaskus. Sesuai UU ini, AS melarang segala bentuk transaksi barang, ekonomi, bisnis, dan energi dengan Pemerintah Suriah. Namun, lantaran takut pengaruh dan popularitas Iran meluas di Kawasan, Washington terpaksa melanggar UU yang dibuatnya sendiri.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *