Bantah Alasan Abbas, Media Zionis Akui Pemilu Palestina Ditunda karena Hamas Berpotensi Menang
POROS PERLAWANAN – Awalnya Pemilu Legislatif Palestina akan diadakan 3 pekan lagi, namun kemudian Mahmoud Abbas mengumumkan penangguhannya. Penangguhan Pemilu ini memicu gelombang protes dari kalangan faksi-faksi Palestina.
Dilansir Tasnim, Abu Mazen (julukan Abbas) beralasan bahwa Rezim Zionis menyatakan tidak akan mengizinkan Pemilu diadakan di Quds. Sebab itu, kata Ketua PNA itu, Pemilu ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Namun harian Zionis Israel Hayom mengungkap alasan lain. Dalam edisi Kamis lalu, harian ini berpendapat bahwa sebab utama penundaan Pemilu Palestina bukanlah soal penyelenggaraannya di Quds.
Israel Hayom menulis, Pemilu ditunda lantaran ada perpecahan di dalam tubuh Fatah, juga kekhawatiran akan kemenangan Hamas dalam Pemilu, seperti yang pernah terjadi pada tahun 2006 silam.
Menurut Israel Hayom, kekhawatiran ini bukan berasal dari PNA dan Fatah saja, yang memang tengah menghadapi konflik internal. Kekhawatiran akan potensi kemenangan Hamas ini juga dirasakan Mesir, Rezim Zionis, dan Yordania.
Oleh karena itu, dalam beberapa bulan terakhir, pihak-pihak di atas mengutus delegasi keamanan mereka ke Tepi Barat untuk menghalangi penyelenggaraan Pemilu Legislatif Palestina. Ada kekhawatiran bahwa bila Hamas meraih kekuatan politik, PNA akan terlepas dari tangan Fatah dan berpindah ke Hamas.
Di lain pihak, Ketua Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh menganggap argumen Abbas soal penundaan Pemilu “tidak memuaskan”. Ia mengatakan, ”Di Kairo kami sudah menekankan soal penyelenggaraan Pemilu di Quds, apa pun rintangan yang ada di hadapannya.”
“Sudah berbulan-bulan lalu kita memulai jalur persatuan nasional dengan sebuah filosofi. Penyelenggaraan Pemilu adalah bagian dari filosofi ini,” imbuhnya.
“Harapan kami adalah Pemilu bisa diadakan sesuai program yang direncanakan. Namun sayangnya hal ini tidak terwujud dikarenakan alasan-alasan yang tidak memuaskan,” pungkas Haniyeh.
