Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Bola Panas Perlawanan Bergeser ke Jenin, 4 Demonstran Palestina Tewas Ditembaki Pasukan Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, seorang pemuda Palestina meninggal karena luka yang dideritanya ketika pasukan Israel menyerbu kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki dan menembaki orang-orang yang memprotes pendudukan dan tindakan agresif rezim Israel.

Remaja 17 tahun, yang diidentifikasi sebagai Muhammad Hussein Zakarneh, ditembak di panggul pada Minggu malam di lingkungan industri Jenin, menurut sumber-sumber lokal.

Penembakan itu terjadi ketika pasukan Israel menyisir kota Tepi Barat utara dan daerah sekitarnya, rumah bagi dua warga Palestina yang melakukan serangan mematikan terhadap warga Israel dalam beberapa pekan terakhir.

Kantor berita Palestina Safa melaporkan bahwa Zakarneh terluka parah setelah ditembak oleh pasukan Israel, yang mencoba menangkap ibu dan saudara laki-laki Raad Hazem, pelaku operasi berani syahid yang berhasil membunuh tiga pemukim Israel dan melukai lainnya di Tel Aviv sebelum dia ditembak dan tewas di dekat Jaffa sembilan jam kemudian.

Pada Minggu malam, seorang pemuda Palestina ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel di kota al-Khader, Tepi Barat selatan, yang terletak 5 kilometer (3,1 mil) barat Betlehem, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Aktivis Ahmed Salah mengatakan bahwa pasukan Israel menembak korban berusia 21 tahun, yang diidentifikasi sebagai Muhammad Ali Ghunaim, dari jarak dekat.

Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa Ghunaim terkena peluru di punggungnya yang menembus tubuhnya. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Yamama, tetapi semua upaya untuk menyelamatkan nyawanya tidak berhasil.

Sebelumnya pada hari itu, dua wanita Palestina dibunuh oleh pasukan Israel dalam insiden terpisah di Tepi Barat yang diduduki.

Seorang wanita Palestina ditembak oleh pasukan Israel di dekat kota Betlehem. Wanita itu, berusia 40-an, meninggal setelah dia menderita robekan arteri dan kehilangan banyak darah, kata Kementerian Kesehatan.

Dia diidentifikasi sebagai Ghada Ibrahim Sabatien, seorang janda ibu dari enam anak, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan.

Di kota selatan al-Khalil, seorang wanita Palestina dilaporkan menikam dan melukai ringan seorang petugas polisi perbatasan Israel sebelum dia dibunuh oleh pasukan Israel.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Gerakan Perlawanan Jihad Islam Palestina, Ziyad al-Nakhalah memperkirakan “konfrontasi besar-besaran dan skala penuh dengan rezim pendudukan Israel akan meletus kapan saja”.

“Palestina memiliki berbagai pilihan di atas meja. Persatuan Kelompok Perlawanan Palestina diperlukan untuk menghadapi musuh. Operasi melawan rezim pendudukan bukan hanya reaksi terhadap tindakan [agresifnya], melainkan respons alami dari warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan,” katanya.

Nakhalah melanjutkan dengan mengatakan bahwa Palestina memiliki banyak pilihan untuk perlawanan di Tepi Barat, al-Quds, dan Jalur Gaza.

“Perlawanan menanggapi Zionis. Kami siap untuk konfrontasi yang komprehensif, dan tidak bisa menutup mata terhadap apa yang terjadi di al-Quds atau Tepi Barat,” kata Pemimpin Jihad Islam.

Dia menambahkan, “Kami berada di ambang pertempuran di [bulan puasa umat Islam] Ramadan. Kami sangat percaya bahwa rezim pendudukan Israel, terlepas dari senjatanya, lemah di hadapan tekad bangsa Palestina.”

Pemimpin Jihad Islam itu memperingatkan bahwa agresi Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjid al-Aqsa dan di tempat lain di Tepi Barat akan memicu kemarahan warga Palestina.

“Kami berada dalam konfrontasi langsung dengan rezim pendudukan. Konfrontasi skala penuh dan besar-besaran dapat terjadi kapan saja,” tegas Nakhalah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *