China: Kami Paham Sikap Sah Iran Pertahankan Kepentingan Nuklir Damainya
POROS PERLAWANAN – Dikutip Fars dari kantor berita Xinhua, Kemenlu China merilis statemen tentang isi percakapan Menlu Wang Yi dengan Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian.
Dalam perbincangan via telepon itu, Wang menegaskan China akan tetap mengembangkan persekutuan komprehensif Beijing-Teheran, apa pun perubahan yang terjadi dalam situasi internasional dan regional.
Menurut Wang, China mendukung dimulainya kembali perundingan Wina untuk menghidupkan kesepakatan nuklir (JCPOA). Di lain pihak, Menlu China juga menegaskan bahwa Beijing memahami sikap-sikap absah Teheran untuk melindungi kepentingannya terkait program nuklir damainya.
Sebelumnya, Wakil Iran di organisasi-organisasi internasional di Wina mengkritik keras IAEA yang hanya bungkam terkait program nuklir Rezim Zionis. Menurut Kazem Gharibabadi, standar ganda lembaga internasional ini telah mengirim pesan negatif terhadap para anggota Pakta Nonproliferasi (NPT).
Beberapa hari lalu, Direktur IAEA diwawancarai oleh Energy Intelligence. Saat ditanya kenapa IAEA selalu membahas tentang program nuklir Iran, tapi tidak membahas program nuklir Israel, ia menjawab, ”Israel bukan anggota NPT, bahkan tidak menandatanganinya. Sementara Iran adalah anggota NPT dan memiliki komitmen hukum dalam hal ini.”
“Jika begini, lalu apa manfaat keanggotaaan di NPT dan implementasi penuh pengawasan IAEA? Bagaimana bisa IAEA dianggap sebagai instansi serius, profesional, dan netral, padahal IAEA tidak menjalankan aturan pengawasannya atas para anggotanya secara merata dan adil?” cuit Gharibabadi.
“Kebungkaman dan kelalaian terhadap program nuklir Israel akan memberikan pesan negatif kepada para anggota NPT. Pesan negatif itu adalah: ‘keanggotaan di Pakta ini sama saja dengan menjalani uji kejujuran dan pengawasan paling ketat. Sementara keberadaan di luar Pakta berarti bebas dari segala komitmen, kritik, bahkan layak untuk mendapat penghargaan’,” sindirnya.
