Hizbullah: Kedubes AS ‘Otak’ di Balik Teror Penembakan Beirut
POROS PERLAWANAN – Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah, Hasyim Shafiuddin pada Jumat 15 Oktober berpidato dalam prosesi pengiringan jenazah para korban aksi penembakan di Beirut sehari sebelumnya.
“Unjuk rasa pada hari kemarin (Kamis) adalah aksi protes damai terhadap politisasi yang dilakukan perangkat yudikatif. Ini adalah hak natural kami. Di antara para pengunjuk rasa kemarin juga terdapat sebagian pengacara dan orang elite. Mereka datang untuk menyatakan sikap,” kata Safiuddin, seperti dinukil Fars dari al-Mayadeen.
“Hizbullah dan Amal tidak menyebar undangan resmi untuk hadir (dalam unjuk rasa). Jika tidak, pasti jumlah pengunjuk rasa akan jauh lebih banyak. Unjuk rasa kemarin bisa saja berlangsung aman, andai saja tidak ada plot yang sudah direncanakan untuk menyerang pengunjuk rasa,” imbuhnya.
“Aparat keamanan memberi tahu kami bahwa semua beres dan aman. Sebab itu, kami terus bergerak. Yang tidak diprediksi adalah adanya sebuah kelompok atau partai yang mengintai dan melakukan pembantaian. Keberadaan para penembak jitu yang mengincar kepala dan dada bukan hal kebetulan, tapi sebuah tindakan terencana.”
“Partai al-Quwwat al-Lubnaniyah (pimpinan Samir Geagea) berupaya untuk menyulut kembali perang saudara di Lebanon. Meski diprovokasi, kami telah memberi peringatan tanpa menyebut nama. Namun kini Partai al-Quwwat telah menunjukkan wajah aslinya. Tampaknya orang-orang AS telah memaksa partai ini untuk bergegas memicu perang saudara,” papar Shafiuddin.
Ia menambahkan, kejadian pada Kamis lalu adalah bagian dari aksi yang dikelola oleh Kedubes AS di Lebanon, yang mendapat sokongan finansial dari sebagian negara Arab.
Pada Kamis lalu, para pengunjuk rasa damai di depan pengadilan untuk memprotes politisasi penyelidikan kasus ledakan pelabuhan Beirut mendapat serangan tembakan ketika tiba kawasan Tayouneh pada pukul 10.45 waktu setempat. Massa ditembaki oleh para penembak jitu yang ada di atas beberapa bangunan, dan kemudian terjadi tembakan susulan yang intensif dan menyasar bagian kepala hingga jatuh beberapa korban gugur dan terluka.
