Dapati Satu Langkah Saja ‘Menyimpang’, Teheran akan Mundur dari Pembicaraan JCPOA Wina
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, negosiator utama Iran telah memperingatkan bahwa Teheran akan menghentikan partisipasi dalam pembicaraan dengan penanda tangan bersama JCPOA yang telah terlaksana di Wina, jika para pihak menyimpang dari jalan yang benar dan bergerak ke arah tuntutan yang berlebihan dan menghabiskan waktu.
Berbicara setelah putaran terakhir pembicaraan di Wina pada Selasa, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan diskusi itu “progresif” meskipun “ada kesulitan” yang dihadapi proses diplomatik yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir, yang secara resmi disebut Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Dia menegaskan kembali posisi Iran di masa depan perjanjian dan mengatakan delegasi Iran untuk perundingan, yang dipimpin oleh Araqchi, akan menghentikan negosiasi jika para pihak bergerak ke arah “tuntutan berlebihan, membuang-buang waktu dan tawar-menawar yang tidak rasional”.
Sebelumnya, perwakilan dari pihak JCPOA menyelesaikan putaran pembicaraan lain di Wina, yang berfokus pada hasil sesi sebelumnya dan konsultasi antara dua kelompok kerja tingkat ahli yang dibentuk untuk memfasilitasi negosiasi.
Atas nama diplomat tertinggi Uni Eropa, Josep Borrell, sesi tersebut dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal dan Direktur Politik Layanan Tindakan Eksternal Eropa, Enrique Mora.
Para peserta sesi Selasa membahas perkembangan terbaru seputar pembicaraan teknis, draf awal, dan cara untuk melanjutkan negosiasi.
Mereka setuju untuk menambahkan kelompok kerja lain ke dua kelompok kerja yang telah dibentuk sebelumnya untuk membuat pengaturan praktis yang diperlukan untuk kembalinya Washington ke JCPOA dan pencabutan sanksi terhadap Teheran.
Kedua kelompok kerja tingkat ahli telah membahas sanksi yang mungkin dihapus oleh Washington serta penghentian tindakan balasan Teheran, dan melaporkan kesimpulan mereka ke Komisi Gabungan JCPOA.
Para diplomat juga setuju untuk melanjutkan pembicaraan tingkat teknis dan ahli minggu depan setelah mengadakan konsultasi dengan Pemerintah Pusat mereka masing-masing.
