Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Di Tengah Defisit Kas Kerajaan, Ambisi Bin Salman Bangun Smart City ‘Line’ Diragukan Banyak Kalangan

Di Tengah Defisit Kas Kerajaan, Ambisi Bin Salman Bangun Smart City ‘Line’ Diragukan Banyak Kalangan

POROS PERLAWANAN – Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman pada pekan lalu mengumumkan dimulainya pembangunan smart city “Line” di barat laut negara tersebut, yang merupakan bagian dari NEOM dan mencakup 95 persen luas mega proyek tersebut.

Dilansir Fars, Bin Salman mengklaim bahwa di kota Line tak ada kendaraan yang menyebabkan polusi. Menurutnya, semua aktivitas dibangun berdasarkan energi bersih. Proyek pembangunan Line disebut-sebut mencapai angka 500 miliar dolar.

“Hari ini saya sebagai Ketua Direksi NEOM memperkenalkan Anda dengan proyek Line. Kota dengan luas setara 170 km persegi, yang 95 persen energi yang digunakannya bisa diperbarui. Tidak ada kendaraan, karbon, dan gas rumah kaca di Line,” ujar Bin Salman dalam video promosi Line.

Meski demikian, ada banyak keraguan tentang kemampuan Pemerintah Saudi untuk menjalankan proyek besar tersebut. Turunnya harga minyak, defisit anggaran tahunan, dan kegagalan menarik investor asing lantaran pandemi Corona telah membuat para pengamat meragukan adanya sumber dana untuk membiayai proyek tersebut.

Menurut al-Arabi al-Jadid, Kas Negara Saudi tidak bisa mengeluarkan lebih dari 70 hingga 90 miliar dolar untuk proyek Line. Bersama dengan sektor swasta, Pemerintah mesti menyisihkan dana hingga 350 milyar dolar untuk Line, dan sisanya berasal dari investor asing.

Sekjen partai oposisi al-Tajammu’ al-Wathani, Yahya Asiri dalam akun Twitter-nya menyatakan, Bin Salman selalu bicara soal dimulainya proyek-proyek, namun warga Saudi tidak pernah menyaksikan perkembangan dan keberhasilannya.

Menurut Asiri, warga Saudi tidak akan merasakan manfaat apa pun dari proyek-proyek ini. Ia meyakini bahwa tujuan utama Bin Salman di tahap awal adalah promosi, kemudian selanjutnya adalah menghimpun uang untuk dirinya.

Line akan dibangun di sebuah kawasan yang telah ditinggali sejak ratusan tahun lalu oleh kabilah al-Huwaithat. Sejak diumumkannya proyek NEOM, puluhan anggota kabilah ini telah ditangkap lantaran menentang proyek ambisius tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *