Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Di Tengah Ketegangan di Tepi Barat, Israel Tambah Tembok Apartheid Jadi 100 Kilometer

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Menteri Perang Israel, Benny Gantz telah menyetujui rencana untuk membangun tembok sepanjang 100 kilometer di Tepi Barat yang diduduki, ketika rezim pendudukan meningkatkan kebijakan apartheidnya terhadap warga Palestina.

Selama tur ke wilayah pendudukan pada Senin, Gantz mengatakan bahwa bentangan proyek sepanjang 50 km akan menggantikan pagar lama yang telah ada, yang merupakan bagian dari tembok apartheid yang dibangun secara ilegal yang melintasi wilayah pendudukan.

Sedangkan 50 km lainnya telah disetujui pada April tahun ini, menurut media Israel.

The Times of Israel mengutip Kementerian Israel untuk urusan militer yang mengatakan bahwa kedua “bagian yang ditingkatkan akan dilengkapi dengan kamera pengintai, sensor, dan sarana teknologi lainnya”.

Israel mulai membangun apa yang disebut tembok pemisah, yang lebih dikenal sebagai tembok apartheid, pada 2001, membelah komunitas Palestina dan ladang pertanian.

Tembok itu membatasi kebebasan bergerak warga Palestina, memotong jauh ke dalam wilayah mereka, dan telah mengakibatkan penyitaan sebagian besar tanah Palestina yang subur, mengubah kota dan desa Palestina menjadi kampung Yahudi yang terisolasi. Tembok tersebut juga telah memutus ribuan warga Palestina dari layanan sosial, sekolah, tanah pertanian, dan mencegah mereka bertemu kerabat.

Tel Aviv mengatakan bahwa proyek itu bertujuan untuk mencegah “infiltrasi” oleh warga Palestina ke wilayah pendudukan, tetapi warga Palestina mengatakan langkah itu merupakan pelanggaran lain terhadap hak mereka dan memungkinkan aneksasi lebih lanjut atas tanah mereka.

Tembok apartheid dan semua permukiman yang dibangun oleh rezim adalah ilegal menurut hukum internasional karena dibangun di atas tanah yang diduduki.

Mahkamah Internasional mengatakan pada 2004 bahwa tembok apartheid melanggar hukum internasional dan mendesak Israel untuk menghancurkannya.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *