Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Disinyalir Bodoh dan Lemah Ingatan, Presiden Biden Lagi-lagi ‘Keseleo Lidah’, Ini Daftar Panjangnya

Disinyalir Bodoh dan Lemah Ingatan, Presiden Biden Lagi-lagi 'Keseleo Lidah', Ini Daftar Panjangnya

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, salah bicara dan lemahnya daya ingat Presiden AS, Joe Biden menjadi pusat perhatian banyak media. Hal ini mendorong para pengkritiknya meragukan kesehatan mental dan daya pikir Biden.

Kejadian terbaru, saat berpidato di sebuah pabrik di Negara Bagian Pennsylvania pada Rabu 28 Juli lalu, Biden berkata ia mencalonkan diri sebagai Presiden AS dengan 3 alasan, namun ia hanya menyebutkan dua saja.

“Saat mengumumkan diri sebagai Capres, saya menyebutkan 3 alasan. Pertama adalah mengembalikan spirit AS, yaitu kejujuran dan kemuliaan. Kedua adalah merekonstruksi fondasi negara, yaitu membantu warga kalangan menengah yang tekun; mereka yang telah membangun negara ini,” ucapnya.

Berikut ini adalah daftar salah bicara Biden yang direkam dan dipublikasikan media-media AS.

28 Juli

Dalam pidato yang sama dengan di atas, Biden keliru menyebut Barack Obama dengan Donald Trump.

Ia berkata, ”Pada tahun 2009, saat terjadinya krisis finansial besar, Presiden saat itu meminta saya untuk memanejemen sektor ini. Presiden saat itu, Trump (yang meminta saya).”

15 Juli

Saat berpidato dalam pertemuan G-7, Biden tiga kali mencampuradukkan Suriah dan Libya. Dalam pertemuan itu, tidak jelas apakah ia sedang bicara soal Suriah atau Libya.

13 Juli

Dalam sebuah pidato di Philadelphia, Biden keliru menyebut jumlah partisipan dalam Pilpres 2020 hanya 150 orang, padahal yang benar adalah 158 juta. Ia berkata, ”Lebih dari 150 warga AS dari berbagai kalangan usia, ras, dan latar belakang, telah memenuhi hak suara mereka.”

25 Juni

Ketika berbicara di North Carolina, Biden menyebut bahwa Corona telah merenggut nyawa warga AS lebih banyak dari korban seluruh perang yang dijalani AS pada abad ke-20. Salah satu perang yang disebutnya adalah “perang Iran-AS”, yang tidak pernah terjadi sama sekali.

17 April

Dalam konferensi bersama dengan PM Jepang, Yoshihide Suga di Gedung Putih, Biden keliru menyebut singkatan kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) dengan JOPCA.

“Saya senang Iran berpartisipasi dalam perundingan terkait cara bergerak maju untuk kembali ke JOPCA agar kami bisa kembali menjadi bagian darinya,” kata Biden saat itu.

16 April

Saat berbicara tentang kebijakan AS terhadap Rusia dan sanksi baru atas Moskow, Biden keliru menyebut nama Putin dengan “Klutin”.

27 Maret

Dalam jumpa pers bersama Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, ia salah menyebut koleganya dengan nama “Kayani”.

“Jenderal Austin (Menhan AS) baru saja bertemu Kayani. Dia Presiden Afghanistan di Kabul… Saya menantikan informasi tentang (pertemuan) itu,” ucap Biden.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *