Disokong AS dan Selalu Dicitrakan ‘Malaikat’ Media Barat, Anggota White Helmet Ternyata Direkrut dari Teroris Suriah
POROS PERLAWANAN – Seorang petinggi White Helmet di Suriah mengakui bahwa sebagian anggotanya berasal dari kelompok teroris Suriah.
Dinukil Fars dari Russia Today, Wasekjen White Helmet Faruq Habib menyampaikan pengakuan ini saat diwawancarai stasiun televisi Kanada CBC.
Sebagian dari wawancara ini berkaitan dengan bantuan Kanada tiga tahun lalu dalam mengevakuasi anggota White Helmet dan keluarga mereka ke Yordania melalui jalur Israel.
Di masa itu, Kanada diminta untuk menerima 50 anggota White Helmet dan 200 orang keluarga mereka. Namun presenter CBC mengatakan bahwa 43 orang dari mereka masih belum dipindahkan ke Kanada.
“Sejumlah spekulasi menyebut bahwa Otoritas Keamanan Kanada meyakini hubungan sisa-sisa White Helmet dengan para pemberontak, yang merupakan anggota kelompok milisi. Apakah ada bukti terkait hal ini?” tanya presenter CBC.
“Terkait masalah ini secara khusus, kami tidak akan membantahnya,” jawab Faruq Habib.
White Helmet, yang didukung Barat, mengklaim sebagai tim relawan yang memberikan bantuan kepada warga. Media-media Barat pun kerap mempropagandakan klaim ini dan menciptakan citra positif bagi para milisi teroris di White Helmet.
Padahal sejumlah klip yang tersebar di medsos menunjukkan bahwa anggota White Helmet memegang senjata bersama para teroris.
Personel White Helmet kerap terlihat dalam momen-momen eksekusi terhadap Tentara Suriah.
Ada banyak jurnalis yang telah mewawancarai penduduk yang tinggal di kota-kota yang dikuasai kelompok teroris Suriah. Menurut penduduk, White Helmet bekerja sama dengan para teroris, bahkan menghalangi obat-obatan sampai ke tangan penduduk, yang katanya akan “diselamatkan” White Helmet.
Media-media Barat, yang mengklaim bersikap netral, menyebut bukti-bukti yang memberatkan White Helmet ini sebagai “informasi keliru yang dipublikasikan Pemerintah suriah dan Rusia”.
Selain Kanada, AS juga berperan dalam mengubah unjuk rasa di sebuah kota Suriah menjadi perang saudara di negara tersebut. AS juga memberi sokongan kepada para teroris dan menjarah kekayaan Suriah.
