Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

DPR AS: Washington Bukan Lagi Pemimpin Dunia karena Sudah Terbukti Kalah dan Tak Dipercaya Sekutunya

DPR AS: Washington Bukan Lagi Pemimpin Dunia karena Sudah Terbukti Kalah dan Tak Dipercaya Sekutunya

POROS PERLAWANAN – Anggota DPR AS, Mike Waltz mengkritik pidato Presiden Joe Biden di Sidang Umum PBB. Ia mengatakan, para sekutu AS merasa bahwa Washington bukan lagi pemimpin dunia.

Dilansir Fars, Biden dalam pidatonya mengatakan bahwa AS telah memasuki “periode baru diplomasi tanpa henti”. Menurut Fox News, pidato ini menjadikan Biden sasaran kritik.

“Saya rasa, musuh-musuh telah menyaksikan kelemahan di Gedung Putih. Contohnya terlihat dalam bencana fatal di Afghanistan. Para sekutu AS menerima pesan gamblang dari musuh-musuh kita, bahwa ‘AS sudah kalah dan tidak lagi bisa mendampingi kalian. AS bukan lagi pemimpin dunia,’” kata Waltz.

“Para sekutu kita merasakan ketakutan di tempat-tempat seperti Taiwan yang menghadapi Partai Komunis China, atau di Ukraina yang melawan Rusia,” imbuhnya.

Mantan Wakil AS di PBB, Nikki Haley di laman Twitter-nya mencuit, ”China tengah membentuk rantai di sekitar kita. Rusia dan Iran juga merasakan kelemahan kita, teroris-teroris bertambah kuat, dan sekutu terdekat tak lagi memercayai kita”.

Waltz juga mengecam keputusan Biden untuk menutup pangkalan udara Bagram di Afghanistan. Menurutnya, setelah Bagram ditutup, Pemerintahan Biden terpaksa memfokuskan perhatiannya untuk melindungi Kedubes AS di Kabul.

“Pentagon diberitahu bahwa kalian hanya bisa mempertahankan 600 serdadu pasukan darat. Presiden Biden bertekad untuk mengeluarkan kita dari Afghanistan, tanpa melihat apa yang terjadi. Di saat serdadu yang tersisa hanya 600 orang, Tentara berkata bahwa kami tidak bisa mempertahankan pangkalan ini dan harus menutupnya,” kata Waltz.

Taliban menduduki Kabul pada tanggal 15 Agustus silam, menyusul kaburnya Presiden Ashraf Ghani ke luar negeri.

Para analis berpendapat, berkuasanya Taliban adalah penanda berakhirnya upaya AS selama 2 dekade untuk merekonstruksi Afghanistan sesuai model yang dikehendaki Dunia Barat.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *