Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Apakah Invasi Saddam Bakal Jadi Invasi Asing Terakhir ke Iran?

Apakah Invasi Saddam Bakal Jadi Invasi Asing Terakhir ke Iran?

POROS PERLAWANAN – Tanggal 22 September adalah peringatan invasi Saddam Hussein ke Republik Islam Iran. Pada tahun 1980, Rezim Baath memulai sebuah perang dengan dalih-dalih menggelikan; perang yang berlangsung selama 8 tahun dan mendatangkan kerugian jiwa dan materi besar atas Iran.

Andai Saddam tidak mengetahui kondisi Iran pasca-Revolusi, tentu ia tidak berani melancarkan agresi. Revolusi Iran, yang saat itu masih seumur jagung, berada dalam ancaman konspirasi AS dan Israel. Mereka berusaha merongrong Revolusi Islam dan menguburnya hidup-hidup, dengan cara meniupkan isu sektarian dan kesukuan di tengah bangsa Iran.

Andai bukan karena dukungan finansial, militer, dan media AS serta rezim-rezim kolot Arab, terutama Saudi, yang mengesankan Iran sebagai mangsa empuk bagi Baath, niscaya Saddam pun tidak akan berani berpikir untuk menyerang negara tetangganya.

Di masa itu, Tentara Iran dalam kondisinya yang paling rentan. AS melarang penjualan senjata-senjatanya kepada Iran. Para kaki tangan dan mata-mata AS, Israel, serta Barat juga berkeliaran di Iran. Mereka meneror para tokoh Revolusi dan perwira-perwira yang menyatakan setia kepada Revolusi.

Saddam bermimpi untuk memisahkan Provinsi Khuzestan dari Iran. AS, Barat, Israel, dan rezim-rezim Arab berharap bahwa perang ini akan memecah-belah Iran dan menggulingkan Republik Islam. Sebab, sejak awal, Republik Islam Iran telah menyatakan dukungan untuk Palestina, menjadikan isu Palestina sebagai masalah inti Umat Islam, dan mengusir Dubes Israel dari Teheran.

Selama perang berlangsung, Iran berusaha membeli senjata dari Timur dan Barat, namun usahanya sia-sia saja. Baik Barat maupun Timur hanya membuka gudang senjata mereka untuk Saddam saja. Pesawat dan rudal-rudal Barat serta Timur silih berganti menembus langit Iran dan mengambil nyawa rakyatnya.

Berkat kecakapan Pemimpin Iran, kesabaran dan perlawanan rakyatnya, Republik Islam setelah berlalunya 8 tahun berhasil menggagalkan tujuan-tujuan AS dan Rezim Zionis.

Pelajaran yang diambil Iran dari perang itu adalah: hanya kekuatan yang bisa menciptakan prevensi untuk mencegah invasi asing. Andai para penyokong Saddam tahu bahwa Iran mampu mengubur para agresor, mereka tak akan berpikir untuk mengagresi Iran.

Saat ini, invasi ke Iran adalah hal yang bahkan sulit terlintas di benak musuh-musuh utama Iran, seperti AS dan Israel.

Dunia telah melihat bagaimana rudal buatan lokal sanggup merontokkan drone Global Hawk milik AS di ketinggian 20 ribu kaki begitu melanggar zona udara Iran.

Dunia juga telah menyaksikan rudal-rudal Iran menghantam pangkalan Ayn al-Asad, tanpa ada pembalasan dari AS. Sebab itu, bisa dikatakan bahwa invasi Saddam adalah invasi asing terakhir ke Iran.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *