Dubes Israel: Kami Tak Akan Korbankan Kepentingan Tel Aviv dengan Moskow demi Kiev

POROS PERLAWANAN – Dubes Israel di Kiev, Michael Brodsky mengaku bahwa dirinya mengetahui kabar-kabar ketidakpuasan sejumlah orang Yahudi Ukraina atas sikap Tel Aviv dalam perang Ukraina.

Dikutip al-Alam dari Washington Post, Brodsky mengatakan bahwa “hubungan Israel dan Rusia menciptakan keterbatasan dan kendala-kendala yang tak bisa dilewati begitu saja”.

“Tak satu pun Pemerintah Israel yang sudi membahayakan kepentingan kami dengan Rusia demi siapa pun, termasuk orang-orang Ukraina,” ujar Brodsky.

Padahal beberapa bulan sebelumnya, bersamaan dengan memburuknya hubungan Rusia dengan Israel (di masa Pemerintahan Yair Lapid) dan ancaman Moskow untuk menutup Biro Yahudi di Rusia, Brodsky berkata bahwa Tel Aviv akan mengirim bantuan militer dan makanan untuk Kiev.

Statemen Dubes Israel ini merupakan sikap terbaru Rezim Zionis setelah Benyamin Netanyahu meraih kemenangan di Pemilu dan terpilih untuk membentuk Kabinet baru Israel.

Di era Pemerintahan Israel di bawah kepemimpinan Lapid, para petinggi Israel mengabaikan hubungan Tel Aviv-Moskow dan secara terang-terangan menyatakan dukungan mereka untuk Kiev. Hal ini membuat hubungan kedua belah pihak memanas.

Menyusul munculnya ketegangan antara Rusia dan Israel setelah dimulainya perang di Ukraina, Wamenlu Rusia, Sergey Riyabkov mengkritik pedas Pemerintahan Lapid. Riyabkov menyatakan bahwa pengiriman senjata Israel untuk Tentara Ukraina adalah bukti sikap bermusuhan Tel Aviv kepada Moskow.

Sebelum itu, Menlu Rusia, Sergey Lavrov menyebut Rezim Zionis mendukung Neo-Nazi di Ukraina. Dalam wawancara dengan kanal Italia, Mediaset, Lavrov ditanya kenapa Rusia masih menyatakan harus menumpas paham Nazi di Ukraina, padahal Presiden Ukraina sendiri adalah orang Yahudi. Menlu Rusia pun menukas bahwa “Hitler juga punya darah Yahudi”.