Haaretz: Ancaman Serangan Israel ke Iran Tak Lebih dari Bualan
POROS PERLAWANAN – Haaretz dalam laporannya membahas sesumbar termutakhir Otoritas Israel soal serangan militer ke Iran. Situs Zionis ini menulis, ”Masih ada jarak cukup signifikan antara statemen agresif Otoritas Tel Aviv terhadap Iran dengan kemampuan militer Israel saat ini.”
“Siapa pun yang menyimak pidato-pidato tradisional Menhan dan mantan PM Israel di seremoni kelulusan pilot, mungkin akan mengira bahwa Israel sedang mengkaji rencana serangan ke Iran dalam waktu dekat. Mantan Menhan Israel, Benny Gantz dalam pidatonya menggulirkan klaim serangan ke fasilitas-fasilitas nuklir Iran”, tulis Haaretz, dinukil YJC News.
Mantan PM Israel, Yair Lapid baru-baru ini juga menyinggung soal serangan militer ke tempat berjarak ribuan kilometer dari perbatasan Tanah Pendudukan, saat ia membicarakan latihan militer gabungan Tel Aviv dan Washington. Lapid secara implisit menyatakan bahwa serangan militer semacam ini adalah hal yang mungkin dilakukan dalam waktu dekat.
Setelah itu, PM Benyamin Netanyahu juga mengumumkan bahwa misi terpenting Kabinetnya adalah “mencegah dihancurkannya Israel oleh Iran”.
Dia mengatakan, Pemerintahannya akan berusaha menggagalkan upaya Teheran untuk “mendapatkan senjata nuklir”. Dalam pidatonya di Knessett, ia juga berkata, ”Kami akan berupaya memperluas Kesepakatan Abraham dengan negara-negara Arab serta mengakhiri konflik antara Arab dan Israel.”
Menurut Haaretz, merilis statemen semacam ini (serangan ke Iran) baru berguna setelah terlebih dahulu mengkaji kondisi sebenarnya terkait kemampuan militer Israel. Di saat Israel belum memutuskan untuk membeli pesawat bagi Angkatan Udaranya, dan pesawat-pesawat pengisi bahan bakar baru juga belum akan diterima dari AS hingga 4 tahun ke depan, wacana serangan (ke Iran) adalah sebuah visi yang salah. Selain itu, Israel juga masih bergelut dengan meningkatnya operasi perlawanan di kawasan pendudukan dan serangan siber ke sejumlah instansi Pemerintahan.
Para panglima Rezim Zionis juga memperingatkan bahwa level kesiapan pasukan cadangan Tentara Israel telah merosot secara bertahap dalam 20 tahun terakhir. Tiadanya model permanen untuk anggaran Israel telah mereduksi kesiapan pasukan untuk berperang. Mereka juga memperingatkan adanya krisis ketidakpercayaan antara pasukan cadangan dan Tentara Israel.
