Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Hadapi Serangan AS, Al-Nujaba Seru Seluruh Instansi Militer Irak Lakukan Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Sekjen al-Nujaba, Akram al-Kaabi dalam pesannya menyebut para pejuang Brigade 14 al-Hashd al-Shaabi sebagai putra-putra Sayyid al-Syuhada. Ia mengatakan, ”Ditargetkannya para penjaga perbatasan ini membuktikan bahwa Pemerintah AS mengekor Pemerintahan bodoh sebelumnya.”

Dilansir Fars, ia menyebut kebijakan bermuatan kejahatan dan intervensi dalam nasib bangsa-bangsa adalah tabiat Setan Besar (AS). Ia menambahkan, solusi politik untuk mengusir para penjajah telah terbukti gagal.

Ditujukan kepada AS, al-Kaabi mengatakan, ”Kami tidak akan mundur hingga Irak bebas sepenuhnya dari kalian. Kami tidak akan mengalah dan akan memberi balasan dua kali lipat kepada tiap serangan. Hari ini, perlawanan militer adalah faktor yang menentukan di medan perang dan akan memuliakan Irak.”

Sekjen al-Nujaba menyeru semua instansi militer Irak untuk mendukung perlawanan demi menjaga keutuhan wilayah negara. Ia juga secara khusus berterima kasih kepada para petugas di pos-pos pemeriksaaan yang telah memudahkan lalu lalangnya para pejuang.

Di akhir pesannya, al-Kaabi mengkritik sebagian pihak domestik yang mendiskreditkan Poros Perlawanan. Ia berkata, ”Hukuman bagi mereka akan berat dan sudah dekat. Cepat atau lambat, mereka akan diadili atas kejahatan dan pengkhianatan mereka.”

Al-Alam di Irak melaporkan, sejumlah orang tewas dan gugur dalam serangan udara yang dilancarkan AS ke kawasan perbatasan Irak-Suriah. Al-Hashd al-Shaabi mengabarkan, serangan itu menggunakan bom-bom seberat 1.250 kg.

Menurut laporan al-Alam, serangan ke kawasan al-Qaim terjadi pukul 2 dini hari Senin waktu setempat. Target serangan adalah Brigade 14 al-Hashd al-Shaabi atau yang juga dikenal dengan Kataib Sayyid al-Syuhada.

Portal Sabereen News mengabarkan, serangan AS itu telah menyebabkan gugurnya 4 personel al-Hashd al-Shaabi, yaitu Husain Ali Abdulhusain Saleh al-Baidhani, Karrar Saad Hamdan Jalub al-Muhammadawi, Karrar Abdulaziz Zain al-Shabaki, dan Muhammad Rumi Majid Mahasin al-Furtusi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *