Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Konspirasi Jahat AS atas Irak Gunakan para Joker dan Uang Saudi-UEA

POROS PERLAWANAN – Bukan tanpa alasan jika sebagian politisi Irak memperingatkan adanya tangan-tangan di balik layar, yang berusaha menyelewengkan unjuk rasa damai rakyat penentang korupsi serta mengubahnya menjadi penentangan terhadap ulama dan al-Hashd al-Shaabi.

Dilansir al-Alam, sejumlah politisi dan pengamat di Irak juga memperingatkan, dolar-dolar Saudi dan UEA dipasok secara massif di tengah sindikat-sindikat seperti ISIS, kelompok Joker, dan “anak-anak yatim Saddam”; orang-orang yang mendapat instruksi dari Kedubes AS di Baghdad untuk melakukan konspirasi dan menunggangi unjuk rasa rakyat.

Bukti atas hal ini adalah file-file audio dan visual yang menunjukkan bahwa sebagian kelompok, yang mengaku patriot, bersama para perempuan yang dikenal amoral dan berhubungan dengan Partai Baath dan pihak asing, membagi-bagikan dolar di tengah perkemahan para pemogok di Tahrir Square Baghdad dan kawasan-kawasan lain di tengah dan selatan Irak.

Peringatan-peringatan semacam ini kian meningkat seiring bertambahnya serangan terhadap Islam, terutama mazhab Syiah, simbol-simbol Husaini, dan ulama panutan. Bahkan sebagian besar pengunjuk rasa damai sejati pun menyikapi serius peringatan-peringatan ini dan meninggalkan perkemahan. Mereka sadar bahwa gerakan rakyat ini sudah disusupi dan telah diubah menjadi alat untuk menghancurkan agama dan norma-norma orisinal Islam dan Arab, juga sarana untuk menyerang simbol-simbol Husaini dan menyebarkan amoralitas. Di sisi lain, kelompok homoseksual menunjukkan diri secara luas di kemah-kemah para pengunjuk rasa dan di hadapan khalayak. Mereka secara terbuka mengolok-olok Islam dan tradisi-tradisi sosial Irak.

Perusakan sistematis terhadap norma-norma Islam dan Arab di Irak ini bukan tanpa alasan. Kedubes AS di Baghdad dengan dukungan finansial Saudi dan UEA serta anasir Baath dan Joker mengawasi proyek penghancuran masyarakat Irak. Fakta ini diperkuat oleh laporan mantan Dubes AS untuk Irak, Douglas Silliman, yang dipublikasikan baru-baru ini oleh media.

Dalam laporan berjudul “Strategi-strategi untuk Menjamin Kepentingan AS di Irak di Era Pemerintahan Biden”, Silliman menyebut Ayatullah Ali Sistani sebagai “tokoh radikal dan sekutu terorisme yang memiliki pengaruh di tengah masyarakat”. Ia mengatakan, kharisma Ayatullah Sistani harus dilenyapkan dari perimbangan di Irak dan pengaruhnya mesti diakhiri sebelum ia meninggal.

Diplomat AS ini juga menghendaki penghancuran total al-Hashd al-Shaabi dan identitasnya, serta penyingkiran para petingginya. Sebab, kata Silliman, al-Hashd al-Shaabi adalah rintangan terbesar di hadapan kepentingan AS.

Sikap Silliman ini dalam bingkai strategi yang disusun untuk melindungi kepentingan AS di Irak. Strategi ini dibangun atas prinsip melenyapkan peran agama, terutama Syiah, dan provokasi untuk membunuh Ayatullah Sistani, serta menyingkirkan al-Hashd al-Shaabi yang dianggap sebagai ancaman serius atas hegemoni AS di Irak. Di akhir laporannya, Silliman meminta agar semua diplomat, pejabat senior, dan anggota Kongres AS menyikapi serius laporannya tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *