Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Haniyeh: Isu Palestina Bukan Sekadar Soal ‘Tanah’ tapi juga ‘Keyakinan dan Masa Depan’ Umat Islam

Haniyeh: Isu Palestina Bukan Sekadar Soal 'Tanah' tapi juga 'Keyakinan dan Masa Depan' Umat Islam

POROS PERLAWANAN – Ketua Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh merilis statemen terkait perkembangan di Palestina dan Kawasan. Dilansir Fars, ia menegaskan bahwa isu Palestina bukan hanya persoalan wilayah saja, tapi telah terikat dengan norma dan keyakinan Umat Islam dan Arab.

“Hamas telah memberikan ribuan syahid, korban luka, tawanan, dan orang yang diasingkan di jalan ini. Hamas juga menjadi target konspirasi-konspirasi kecil dan besar untuk melepaskan prinsip bangsa dan norma Palestina dari pundaknya. Namun Hamas tidak akan berpisah darinya,” tandas Haniyeh.

“Persoalan Palestina bukan hanya masalah tanah. Tapi ini adalah masalah Tanah Air, keyakinan, masa kini, dan masa depan Umat Islam serta Arab yang telah saling terkait.”

“Hamas telah meningkatkan perlawanan di semua aspek untuk memaksa Musuh Zionis mengakui hak utuh dan komprehensif rakyat Palestina, terutama hak perlawanan rakyat hingga perlawanan bersenjata,” imbuhnya.

Haniyeh menyatakan, Hamas akan melanjutkan strategi penguatan kemampuannya di Gaza, juga akan bekerja sama dengan semua putra bangsa Palestina untuk memperluas perlawanan di Tepi Barat.

“Di masa lalu, kini, dan mendatang, Tepi Barat adalah kancah terpenting untuk memanajemen pertempuran dengan musuh, juga terlibat dalam proyek Intifada dan perlawanan. Siapa pun yang berpikir Tepi Barat hanya diam, tenang, dan bersikap preventif, maka dia salah besar,” papar Haniyeh.

Ia pun menyinggug sejumlah proyek berbahaya untuk memusnahkan Palestina, mulai dari Kesepakatan Abad Ini hingga tren normalisasi dengan Israel.

“Kami terus mengikuti perkembangan di Kawasan dan kompromi yang dilakukan sebagian negara Arab. Ini adalah sesuatu yang tidak bisa diterima, baik oleh rakyat Palestina maupun bangsa-bangsa Muslim lain.”

Haniyeh meminta dari para elite di negara-negara yang Pemerintah mereka telah berkompromi dengan Israel, juga negara-negara lain, untuk menyatakan penentangan secara terbuka. Tujuannya adalah menghidupkan kembali wawasan dan pengetahuan generasi mereka terkait isu Quds dan Palestina.

“Musuh Zionis telah melakukan pembantaian massal, menelantarkan banyak orang, dan menghancurkan segalanya. Mereka tidak pantas diberi tali penyelamat. Tak satu pun entitas yang boleh membuat jembatan penghubung untuk Zionis,” tegasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *