Loading

Ketik untuk mencari

Arab Saudi

Harian AS Beber Bukti Sistem Pertahanan Udara Saudi Ringkih Hadapi Serangan Akurasi Tinggi Poros Perlawanan

Harian AS Beber Bukti Sistem Pertahanan Udara Saudi Ringkih Hadapi Serangan Akurasi Tinggi Poros Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Harian AS, Wall Street Journal (WSJ) dalam artikelnya membahas operasi sukses Poros Perlawanan Yaman dan Irak atas Saudi, serta mengakui kelemahan sistem pertahanan udara negara tersebut.

Dilansir Fars, WSJ menulis bahwa di saat Pemerintahan Joe Biden tengah merevisi sikap Washington terhadap persoalan di Kawasan, Poros Perlawanan di Yaman dan Irak memanfaatkan celah-celah di sistem pertahanan Saudi dan melancarkan serangan berakurasi tinggi ke negeri monarki itu.

WSJ menyinggung serangan drone bermuatan bahan peledak yang dilakukan kelompok Poros Perlawanan Irak atas gedung Kerajaan Saudi pada 23 Januari silam. Menurut WSJ, serangan ini menunjukkan kerumitan bahaya yang dihadapi Kerajaan Saudi. Hal ini tidak terbatas pada drone saja, tapi juga mencakup rudal balistik dan cruise.

“Dalam statemennya, Koalisi Saudi mengumumkan telah menghadang sebuah serangan udara. Namun sejumlah sumber menyatakan, drone-drone itu praktis menembus sistem pertahanan udara Saudi dan salah satunya jatuh di dekat gerbang depan Istana al-Yamamah, yang merupakan markas utama Pemerintahan Saudi. Seorang pejabat AS mengakui, salah satu landasan pacu pesawat di dekat al-Yamamah juga menjadi sasaran serangan”, tulis WSJ.

Harian AS ini juga menyebut-nyebut serangan Tentara Yaman ke perbatasan selatan Saudi, serta serangan rudal dan drone ke bandara Jeddah dan Abha. Semua operasi ini sukses dilancarkan, meski Koalisi Saudi mengklaim berhasil mencegat semuanya.

“Semua perkembangan baru ini mengungkap keterbatasan pertahanan Saudi dan luasnya akses musuh ke wilayah Saudi. Meski demikian, tidak ada kerugian jiwa mencolok akibat serangan-serangan tersebut”, tulis WSJ.

Kendati kemampuan militer Saudi telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, para pejabat, baik sekarang maupun dahulu, menyatakan bahwa Saudi masih memiliki banyak PR untuk menggabungkan radar, baterai sistem Patriot, pertahanan udara jarak pendek, dan jet-jet F-15 dalam sebuah sistem pertahanan terpadu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *