Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Iran Desak DK PBB Penuhi Kewajibannya Paksa Israel Angkat Kaki dari Suriah

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Duta Besar Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Majid Takht-Ravanchi mengatakan bahwa Dewan Keamanan harus memenuhi tanggung jawabnya dan memaksa rezim Israel untuk segera mengakhiri pendudukannya di Dataran Tinggi Golan Suriah dan tindakan agresinya terhadap negara itu.

“Agresi dan langkah-langkah destabilisasi rezim Israel merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan terus mengancam perdamaian dan keamanan regional dan internasional,” kata Majid Takht-Ravanchi dalam sebuah pidato di sesi DK PBB di Suriah pada Rabu 27 Oktober.

Israel sering meluncurkan serangan rudal dan menargetkan posisi militer di dalam wilayah Suriah, terutama milik gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah, yang telah memainkan peran kunci dalam membantu tentara Suriah memerangi teroris yang didukung asing.

Israel telah menjadi pendukung utama kelompok teroris yang memerangi Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad sejak militansi dukungan asing meletus di Suriah lebih dari 10 tahun lalu.

Pemerintah Suriah mengatakan bahwa rezim Israel serta sekutu Barat dan regionalnya membantu kelompok teroris Takfiri yang mendatangkan malapetaka di negara itu.

Israel juga telah menduduki petak besar tanah yang dikenal sebagai Dataran Tinggi Golan di barat daya Suriah sejak 1967 dan mempertahankan kehadiran militer yang signifikan di wilayah tersebut.

Suriah telah berulang kali menegaskan kembali kedaulatannya atas Golan, dengan mengatakan wilayah itu harus sepenuhnya dikembalikan ke kendalinya.

Takht-Ravanchi memuji upaya Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen untuk mengadakan pertemuan keenam Komite Konstitusi negara itu, dengan mengatakan bahwa pekerjaannya harus dilengkapi dengan upaya lain, termasuk dengan mengakhiri pendudukan asing di Suriah tanpa prasyarat atau penundaan lebih lanjut.

“Kami tekankan lagi bahwa Komite harus melanjutkan pekerjaannya tanpa campur tangan atau tekanan dari luar. Menetapkan tenggat yang dibuat-buat untuk kesimpulannya atau kondisi lain semacam itu akan berdampak negatif pada pekerjaan Komite dan karenanya harus dihindari,” tambah diplomat top Iran itu.

Harus dipastikan bahwa ini akan menjadi proses politik yang dipimpin Suriah, yang benar-benar milik Suriah dan difasilitasi oleh PBB, katanya.

Takht-Ravanchi mengecam pembunuhan mantan Anggota Parlemen Suriah, Midhat Saleh al-Saleh oleh penembak jitu Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki awal bulan ini sebagai salah satu “praktik petualangan” terbaru rezim.

“Kami mengutuk, dalam istilah terkuat, tindakan kriminal ini serta semua pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Suriah oleh rezim Israel, dan menegaskan kembali hak melekat Suriah untuk membela diri dan untuk menanggapi pada waktu dan tempat yang dipilihnya,” tambah diplomat senior Iran itu.

Saleh, yang telah dipenjarakan di Israel selama 12 tahun, terbunuh oleh tembakan saat kembali ke rumah di desa Ain al-Tinah di Suriah di seberang kota Majdal Shams yang diduduki Israel di Golan pada 16 Oktober.

Takht-Ravanchi juga mengutuk serangan teroris di Ibu Kota Suriah, Damaskus pada 20 Oktober, dengan mengatakan bahwa tindakan seperti itu menggarisbawahi perlunya melanjutkan perang melawan semua kelompok teroris tanpa henti.

Dua bom yang dipasang di sebuah bus tentara meledak di Damaskus, menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.

Pejabat itu mengatakan bahwa Iran menolak “kegiatan separatis dan inisiatif pemerintahan sendiri yang tidak sah” di Suriah serta segala upaya untuk mendukung mereka.

Dia menyuarakan keprihatinan atas situasi kemanusiaan yang suram di Suriah, menyerukan lebih banyak upaya untuk meringankan penderitaan rakyat Suriah, termasuk mengejar pendekatan non-politik untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dan mendukung rekonstruksi negara yang dilanda perang.

Dia menyerukan pencabutan sanksi “melanggar hukum dan tidak manusiawi” yang diberlakukan secara sepihak terhadap Suriah, yang digunakan untuk menghukum seluruh negara secara kolektif.

Takht-Ravanchi memperingatkan bahwa sanksi tidak hanya akan meningkatkan penderitaan rakyat Suriah, tetapi akan berdampak buruk pada kegiatan PBB dan organisasi kemanusiaan internasional dan nasional di negara Arab.

Dia menyerukan alokasi lebih banyak bantuan ke Suriah dan langkah-langkah yang harus diambil untuk memastikan bahwa bantuan itu tidak jatuh ke tangan kelompok teroris.

Takht-Ravanchi sekali lagi menegaskan sikap berprinsip Iran bahwa krisis Suriah harus diselesaikan melalui saluran damai dan sesuai dengan hukum internasional, khususnya menghormati kedaulatan negara dan integritas teritorial serta prinsip non-intervensi dalam urusan internal dan eksternal mereka.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *