Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Terlalu Polos, Taiwan Percaya AS Bisa Melindunginya

Terlalu Polos, Taiwan Percaya AS Bisa Melindunginya

POROS PERLAWANAN – Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengaku, ia percaya kepada janji AS untuk melindungi negaranya jika sewaktu-waktu China menyerang Taiwan.

“Saya percaya bahwa pasukan AS akan membantu melindungi Taiwan. Janji Washington mencakup pengiriman serdadu AS untuk melatih Tentara Taiwan,” kata Tsai kepada CNN, dilansir Fars.

Berdasarkan kutipan Reuters dari wawancara ini, Tsai berkata bahwa meski ada ancaman dari Beijing, ia berminat untuk bertemu dengan Presiden China, Xi Jinping demi “mengurangi kesalahpahaman dan mengatasi perselisihan dalam sistem-sistem politik mereka”.

“Kami bisa duduk dan berbicara tentang perselisihan. Kami akan mencoba mengatur agar kami bisa hidup berdampingan secara damai,” ujar Tsai.

Pada Rabu malam 27 Oktober, Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada negara-negara Asia Tenggara bahwa Washington akan bersama mereka menjaga demokrasi dan kebebasan transportasi di laut. Ia mengklaim, tindakan China di hadapan Taiwan sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas.

Sambil mengaku bahwa AS memiliki komitmen “kuat” dengan Taiwan, Biden berkata, ”Kami benar-benar mencemaskan tindakan keras China. Tindakan seperti ini mengancam perdamaian dan stabilitas Kawasan.”

Pekan lalu, saat ditanya apakah AS akan membela Taiwan di hadapan tekanan-tekanan China, Biden menjawab bahwa Washington telah berkomitmen untuk itu.

Janji AS ini diutarakan meski baru 2 bulan lalu Tentara AS kabur dari Afghanistan menyusul berkuasanya Taliban di negara itu. Namun sepertinya para politisi Washington “sudah melupakan” kekalahan itu dan kini mengumbar janji untuk melindungi Taiwan.

Menurut Reuters, AS sesuai UU-nya bertugas untuk memfasilitasi Taiwan dengan perangkat yang diperlukan agar bisa membela diri. Namun sudah sejak lama Washington menjalankan kebijakan “strategic clarity” terhadap Taiwan. AS tidak bersikap transparan apakah Washington akan melakukan intervensi militer atau tidak jika China menyerang Taiwan.

Beijing menganggap Taiwan sebagai bagian dari China. Tindakan AS dan penjualan senjatanya kepada Taiwan dinilai Beijing sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan China. Padahal negara-negara anggota PBB, termasuk AS sendiri, tidak menganggap Taiwan sebagai negara independen.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *