Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Iran Peringatkan Dunia Bahaya Serius Opsi Penyelewengan Senjata Nuklir oleh Trio AS-Saudi-Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Duta Besar Iran untuk PBB memperingatkan kembalinya mentalitas era Perang Dingin, menyoroti ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh AS, Israel, dan Arab Saudi terhadap keamanan dunia.

Berbicara pada pertemuan Komite Pertama Majelis Umum PBB (juga dikenal sebagai Komite Perlucutan Senjata dan Keamanan Internasional) pada hari Rabu, Majid Takht-Ravanchi mengatakan bahwa lingkungan keamanan internasional terus memburuk sebagai akibat dari konflik yang berkepanjangan dan perlombaan senjata, sementara penggunaan mekanisme dialog terus terkikis.

“Penggunaan dan ancaman penggunaan kekerasan muncul di berbagai belahan dunia. Belanja militer global dan persaingan senjata meningkat, dan ketegangan era Perang Dingin telah kembali ke dunia yang telah tumbuh lebih kompleks. Selain ancaman terus menerus dari WMD (senjata pemusnah massal) serta kebijakan ofensif negara tertentu, ancaman baru termasuk kemungkinan persenjataan kecerdasan buatan, dunia maya, dan luar angkasa sedang bermunculan,” tambahnya.

Utusan Iran itu lebih lanjut menyebutkan hambatan perlucutan senjata nuklir, termasuk perlombaan modernisasi senjata dan kurangnya kemauan politik oleh negara-negara untuk menolak opsi senjata nuklir.

“Lebih dari 14.000 senjata nuklir, menelan biaya $ 100 miliar setiap tahun untuk dimodernisasi, dipelihara dan disebarkan, tetap berada di gudang senjata negara-negara bersenjata nuklir, dan kemungkinan penggunaannya dapat mengakibatkan dampak bencana pada umat manusia dan planet ini. Lima puluh tahun setelah berlakunya NPT (Nuclear Non-Proliferation Treaty), dan bertentangan dengan kewajiban yang jelas dari NWS (negara senjata nuklir) tentang perlucutan senjata nuklir, komitmen nominal tersebut belum diimplementasikan,” katanya.

Takht-Ravanchi juga memperingatkan bahwa AS, yang merupakan pemegang senjata nuklir terbesar secara global, terus memodernisasi persenjataannya yang luar biasa.

Merujuk pada ancaman pemusnahan negara-negara Timur Tengah dengan nuklir Israel, diplomat Iran tersebut mendesak masyarakat internasional untuk memaksa rezim Tel Aviv agar segera menyetujui NPT tanpa prasyarat apa pun dan menempatkan semua fasilitas nuklirnya di bawah pengamanan penuh Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

“Rezim ini adalah satu-satunya penghalang regional untuk pembentukan Zona Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir, proposal pertama yang diprakarsai oleh Iran pada tahun 1974,” katanya.

Selain itu, Takht-Ravanchi juga memperingatkan terhadap ancaman implementasi Perjanjian Perlindungan Komprehensif Arab Saudi yang tidak lengkap dan kolaborasi nuklir Washington-Riyadh.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *