Loading

Ketik untuk mencari

Oseania & Asia

Jelang Trump Lengser, Sebagian Dana Iran yang Tertahan di Bank Asing Mulai Dicairkan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Gubernur Bank Sentral Iran mengatakan bahwa sebagian dana Iran yang dibekukan di rekening bank asing telah dilepaskan dan pembebasan lebih lanjut sedang dalam proses.

Uang Iran, sebagian besar dari ekspor minyak dan gas, ditahan di luar negeri dan sulit diakses karena pengetatan sanksi AS terhadap produsen minyak utama Iran dalam beberapa tahun terakhir.

“Beberapa dari sumber daya ini telah dibebaskan dan kami sedang menggunakannya. Insya Allah sebagian lagi juga akan diamankan,” kata Abdolnaser Hemmati kepada wartawan usai rapat Kabinet, Rabu.

Sekitar $ 2,7 miliar dana Teheran yang disimpan di Bank Mellat Iran cabang Seoul ditahan oleh Bank of Korea, sementara lebih dari $ 7 miliar uang minyak Iran juga dibekukan di Bank Industri Korea dan Bank Woori, menurut kantor berita Yonhap.

Penolakan Korea Selatan untuk membebaskan dana tersebut mengakibatkan ketegangan diplomatik dengan Teheran yang makin meningkat bulan ini ketika Korea Selatan mengirim kapal perangnya ke Selat Hormuz setelah Iran menahan sebuah kapal tanker berbendera Korea Selatan karena mencemari perairan.

“Tidak ada kemauan politik di pihak pejabat Korea Selatan untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi kali ini mereka telah berjanji untuk mengembalikannya dengan penuh, dan ini adalah janji yang telah dibuat oleh Wakil Menteri Luar Negeri negara tersebut,” kata Hemmati.

Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan, Choi Jong-kun mengunjungi Teheran bulan ini setelah Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyita kapal MT Hankuk Chemi pada 4 Januari karena mencemari Teluk Persia.

Yonhap pada hari Senin memberitakan bahwa Korea Selatan memindahkan unit Angkatan Lautnya yang beroperasi di dekat Selat Hormuz menjauh dari jalur air “untuk menumbuhkan suasana hati yang positif” menjelang kunjungan Choi.

Menurut Kepala Bank Sentral, Korea Selatan telah menggunakan aset tersebut, menunjukkan bahwa penolakan Seoul untuk membayarkan dana Iran dilakukan dengan sengaja, sementara negara lain telah menemukan mekanisme untuk melunasi hutang mereka di bawah sanksi.

“Masalah utama Korea Selatan adalah harus pergi ke bank-bank Amerika untuk menukar uang,” kata Hemmati kepada penyiar nasional IRIB Selasa malam.

“Dulu kami mengimpor barang dari Korea Selatan, tapi saat embargo diberlakukan, semua barang impor kami dari negara itu terhenti. Secara umum perdagangan kita dengan Korea didasarkan pada ekspor minyak dan barang impor,” ujarnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *