Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Kecam Kebijakan Imigrasi Trump, Profesor AS: Jika Iran Lakukan Hal Serupa, Washington Pasti Sudah Ribut

Kecam Kebijakan Imigrasi Trump, Profesor AS: Jika Iran Lakukan Hal Serupa, Washington Pasti Sudah Ribut

POROS PERLAWANAN – Dosen dan pakar hubungan internasional AS, Profesor Stephen Walt menanggapi pedas kabar tentang dipisahkannya anak-anak imigran dari orangtua mereka di AS.

“Jika Iran memisahkan 545 anak dari kedua orangtua mereka, serta tidak mengizinkan keluarga mereka bersatu kembali, kemudian para pemimpin Iran menyebutnya sebagai hal yang baik, sudah pasti (Menlu AS) Mike Pompeo tak segan-segan untuk mengecam tindakan Iran berulang kali. Inilah yang dilakukan atasannya (Donald Trump)”, cuit Walt di akun Twitter-nya, seperti dilansir Fars.

Walt lalu mengakhiri tweet-nya dengan tagar #IniBukanAmerikaSaya.

Pada tahun 2018 lalu, Trump memberlakukan kebijakan imgrasi yang memisahkan banyak keluarga imigran dari anak-anak mereka di perbatasan selatan AS.

Kanal NBC News baru-baru ini melaporkan, seorang hakim federal telah menugaskan sejumlah pengacara untuk mengidentifikasi keluarga-keluarga imigran yang telah dipisahkan oleh Pemerintah Trump. Para pengacara ini menyatakan, mereka belum mampu menemukan orangtua 545 anak. Menurut mereka, kurang lebih dua pertiga keluarga yang telah dipisahkan dari anak-anak mereka sudah dideportasi ke Amerika Tengah.

Di lain pihak, Jubir Timses Trump, Tim Murtaugh memberikan justifikasi konyol terkait alasan dipisahkannya anak-anak imigran itu dari orangtua mereka. Dalam wawancara dengan CNN, dia mengklaim bahwa para keluarga imigran itu “tidak lagi menginginkan anak-anak mereka”.

Masalah ini menjadi salah satu topik perdebatan final Trump dengan rivalnya dari Demokrat, Joe Biden, pada Kamis 22 Oktober malam.

“Pada hakikatnya, menemukan orangtua anak-anak ini, yang sudah berada di negara-negara lain, tidak sesederhana yang berusaha dikesankan kalian atau Joe Biden,” ujar Murtaugh.

“Ketika ada orangtua yang bisa ditemukan, banyak dari mereka yang tidak ingin menerima kembali anak-anak mereka,” imbuhnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *