Kecam Pernyataan Pejabat Israel, Diplomat Maroko: Apa Hubungan Pemilu Kami Denganmu?
POROS PERLAWANAN – Sekjen Partai Keadilan dan Pembangunan sekaligus mantan PM Maroko, Abdelilah Benkirane mengecam keras negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan mereka dengan Rezim Zionis.
Dinukil Fars dari Rai al-Youm, Benkirane juga mengecam Ketua Kantor Hubungan Israel di Maroko, David Govrin. Ia berkata, “Apa hubungan Pemilu Maroko denganmu?”
Kecaman Benkirane dilontarkan menyusul statemen Govrin baru-baru ini bahwa ia menyambut baik kekalahan Partai Keadilan dan Pembangunan di Pemilu Maroko.
Menurut Benkirane, rakyat Maroko menentang pembunuhan warga Palestina oleh Israel. Dia berkata, “Andai perbatasan tidak ditutup, kami akan pergi ke negeri jihad. Kenapa orang-orang Zionis menyerang Masjid Aqsa dan para jemaah, tanpa membedakan besar dan kecil, atau pria dan wanita?”
Soal normalisasi yang dilakukan sebagian negara Arab, ia mengatakan, “Rakyat di negara-negara itu tidak senang dengan hal ini. Hanya para pengkhianat yang melakukan normalisasi hubungan. Bagaimana mungkin orang-orang Yahudi ingin disambut oleh rakyat Maroko, sedangkan mereka membunuhi saudara-saudara Palestina mereka?”
“Jika Rezim Zionis ingin bertahan, ia harus memilih solusi Dua Negara. Jika tidak, ia tidak akan memiliki masa depan.”
Pada Desember 2020 silam, Maroko dengan dukungan Donald Trump telah menormalisasi hubungan dengan Rezim Zionis. Di lain pihak, Trump mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.
Para aktivis HAM dan sejumlah politisi Maroko mengecam keputusan ini. Mereka menilainya sebagai tindakan amoral dan pengkhianatan terhadap nilai Palestina. Pembenaran normalisasi dengan isu kedaulatan Rabat atas Sahara Barat disebut sebagai hal yang tak bisa diterima.
Beberapa waktu lalu dalam pertemuan di Negev, Menlu Maroko Nasser Bourita merilis statemen kontroversial soal “hubungan darah antara rakyat Maroko dan orang-orang Israel. Ia mengklaim, “Orang-orang Israel memiliki darah keturunan Maroko.”
Maroko adalah salah satu sekutu AS di utara Afrika. Rabat selalu memainkan peran dalam proyek-proyek regional AS-Israel demi kepentingan Barat dan Rezim Zionis.
Sebaliknya, rakyat Maroko menyuarakan penentangan mereka dengan berbagai unjuk rasa dan demo. Mereka menyatakan dukungan untuk Palestina dan bahwa rakyat Maroko tidak bisa disamakan dengan Pemerintahnya.
