Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Kelompok Perlawanan Palestina Puji Operasi Jalama sebagai ‘Respons Natural’ atas Kejahatan Israel

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Kelompok Perlawanan Palestina memuji “operasi heroik” di bagian utara Tepi Barat yang diduduki sebagai “respons alami” terhadap kekerasan yang dilakukan oleh rezim Israel terhadap warga Palestina.

Dua pria Palestina dan satu tentara Israel tewas dalam baku tembak di dekat kota Jenin pada Rabu pagi.

Jubir Gerakan Perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza, Hazem Qassem mengatakan bahwa para pejuang Perlawanan dari kota Jenin akan melanjutkan perjuangan mereka melawan penjajah Israel sebagai bagian dari fase baru konfrontasi di bawah slogan bahwa pemberontakan Palestina akan terus berlanjut sampai semua tujuan tercapai.

Qassem mengatakan bahwa orang-orang pemberani Jenin telah menggagalkan semua ancaman yang ditimbulkan oleh musuh Israel, dan membuktikan bahwa mereka tidak takut dengan drone tempur dan serangan yang tak henti-hentinya oleh rezim pendudukan.

Dia menggarisbawahi bahwa darah dua orang Palestina yang terbunuh di pos pemeriksaan militer Jalama (Gilboa) di utara Jenin akan semakin menyuburkan pemberontakan Palestina melawan rezim pendudukan Israel, dan akan menjamin kemenangan dan pembebasan Palestina.

Jubir Hamas menyatakan bahwa perjuangan rakyat Palestina untuk mempertahankan kompleks Masjid suci al-Aqsa di Kota Tua al-Quds yang diduduki Israel dan perlawanan terhadap kejahatan musuh Zionis akan meningkat setiap hari.

Jubir Gerakan Jihad Islam, Daoud Shehab, juga memuji operasi Jalama sebagai perkembangan penting.

Operasi tersebut, tegasnya, merupakan tanggapan terhadap serangan harian Israel di kota-kota Palestina, dan menyampaikan pesan dari kelompok-kelompok Palestina kepada rezim Israel bahwa Front Perlawanan tidak akan pernah berhenti membela bangsa, wilayah pendudukan, dan tempat-tempat suci.

Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) juga mengeluarkan pernyataan, mengatakan bahwa darah para martir Palestina tidak akan pernah sia-sia, melainkan akan menjadi dasar bagi pembebasan tanah Palestina dan kembalinya para pengungsi.

Komite Perlawanan Populer (RRT) dalam reaksinya menggambarkan operasi terbaru di Tepi Barat sebagai respons alami atas kejahatan Israel terhadap seluruh bangsa Palestina, termasuk kompleks Masjid al-Aqsa dan tahanan Palestina.

Dua pria Palestina yang tewas dalam operasi itu diidentifikasi sebagai Ahmad Ayman Abed, 23, dan Abdul Rahman Hani Abed, 22. Sedangkan tentara Israel yang terbunuh diidentifikasi sebagai Mayor Bar Falah, 30.

Kedua pria Palestina yang terbunuh itu berasal dari desa Kufr Dan di pinggiran barat Jenin.

Pasukan Israel melanjutkan operasi penyerbuan dan penangkapan hampir setiap hari di berbagai bagian Tepi Barat, melukai atau membunuh warga Palestina.

Penggerebekan semacam itu dilakukan sementara pemukim Israel juga melakukan tindakan kekerasan terhadap warga Palestina dan harta benda mereka.

Lebih dari 70 warga Palestina, termasuk 37 anak-anak Palestina, telah terbunuh sepanjang tahun ini, sebagian besar akibat penggunaan kekuatan mematikan oleh aparat Israel dengan cara yang digambarkan oleh Kantor Hak Asasi Manusia PBB di Wilayah Pendudukan sebagai pelanggaran terhadap hukum hak asasi manusia internasional.

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *