Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Kemajuan Perundingan Bergantung Tindakan Praktis Riyadh

Kemajuan Perundingan Bergantung Tindakan Praktis Riyadh

POROS PERLAWANAN – Anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, Muhammad Ali al-Houthi pada Jumat 21 April menyatakan bahwa front AS-Saudi harus memajukan perundingan dengan tindakan-tindakan praktis mereka.

Diberitakan Fars, al-Houthi berkata kepada al-Masirah bahwa Pemerintah Sanaa tidak memedulikan dialog dan perundingan yang tidak disertai tindakan praktis Saudi dalam hal kemanusiaan. Ia menegaskan bahwa tuntutan-tuntutan kemanusiaan adalah prioritas rakyat Yaman dalam perundingan Sanaa-Riyadh.

Anggota lain Dewan Tinggi Politik Yaman, Sulthan al-Samii juga mengatakan bahwa delegasi perunding dan semua pihak yang berinteraksi dengan Koalisi Saudi mesti mengkaji perundingan-perundingan sebelum ini beserta hasil-hasilnya.

Periode kedua perundingan Sanaa-Riyadh rencananya akan dimulai setelah Idulfitri. Periode pertama perundingan dilakukan 10 hari lalu dengan kunjungan Dubes Saudi, Muhammad Al Jabir ke Sanaa, yang merupakan kunjungan pertama sejak dimulainya perang Yaman pada 2015. Kedua belah pihak menunjukkan itikad baik dengan menyetujui pembebasan 900 tawanan dari masing-masing pihak.

Pada Kamis kemarin, Ketua Komite Nasional Tawanan Yaman, Abdulqadir al-Murtadha mengumumkan pembebasan sejumlah tahanan Koalisi Agresor.

Menurut kutipan al-Masirah dari al-Murtadha, Komite Nasional Tawanan telah membebaskan 77 orang dari tawanan Koalisi Saudi, yang mencakup puluhan orang lanjut usia dan sakit. Pembebasan ini adalah instruksi dari Pemimpin Ansharullah, Abdulmalik Badrudin al-Houthi.

Al-Murtadha berharap, tindakan kemanusiaan Sanaa ini direspons positif oleh Koalisi Saudi dengan membebaskan para tawanan Yaman.

Sebelum ini, Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Mashat mengumumkan bahwa putaran baru perundingan Sanaa-Riyadh akan dilangsungkan setelah Idulfitri. Ia menambahkan, ”Jika Koalisi Saudi, juga AS, berniat untuk memulai kembali konfrontasi militer dan menghalang-halangi proses perdamaian, mereka harus tahu bahwa Yaman lebih unggul.”

Petinggi Ansharullah ini mengapresiasi peran efektif Oman dalam mewujudkan perdamaian di Yaman. Ia juga mengucapkan selamat atas tibanya para tawanan Yaman dan menghendaki agar semua tawanan dibebaskan.

Pada pekan lalu, media-media Yaman memberitakan tibanya pesawat pertama yang membawa 125 tawanan Yaman dari Aden ke bandara Sanaa. Proses pertukaran tawanan ini dikabarkan akan berlangsung selama 3 hari.

Terkait detail pertukaran tawanan ini, kanal al-Mayadeen mengabarkan bahwa tahap kedua pertukaran tawanan dilakukan pada Sabtu 15 April dan sebanyak 350 tawanan Yaman dari Tentara dan Komite Rakyat akan dibebaskan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *