Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Khazali: Keberadaan Israel dan Anteknya di Irak Lebih Banyak dari yang Diperkirakan

Khazali: Keberadaan Israel dan Anteknya di Irak Lebih Banyak dari yang Diperkirakan

POROS PERLAWANAN – Dalam wawancara dengan kanal Irak, Inews, Sekjen Ashaib Ahl al-Haq, Qais Khazali berbicara tentang sejumlah isu, termasuk penangkapan Komandan al-Hashd al-Shaabi di al-Anbar, Qasim Muslih.

“Ada orang-orang yang menuding kami sebagai ‘nirnegara.’ Apakah mereka yang telah membangun negara ini dari tahun 2003 hingga sekarang? Jika hari ini ada kelompok-kelompok ‘nirnegara’ dan senjata-senjata ilegal, itu karena ada orang-orang yang tidak menjalankan kewajiban mereka terhadap Negara,” tandas Khazali, seperti dikutip Fars dari al-Ahd.

“Orang-orang yang dituding ‘nirnegara’ adalah mereka yang mengangkat senjata untuk melawan penjajah dan membela kedaulatan Irak. Andai dahulu ada sistem keamanan, para relawan tidak akan mengambil senjata dan tidak memerangi ISIS,” lanjutnya.

“Keberadaan Pasukan AS yang ditempatkan di Irak tidak legal. Negara harus mengusir mereka sesuai UUD dan keputusan Parlemen. Jika kelompok-kelompok politik dan Pemerintah mengusir Pasukan AS dari negara ini, kami akan meletakkan senjata. Penyematan sebutan ‘nirnegara’ kepada Poros Perlawanan tidak bisa diterima. Tujuan penyematan stigma ini adalah fitnah politis,” papar Khazali.

Seraya menegaskan bahwa perang Syiah versus Syiah tak akan dibiarkan terjadi, ia menyatakan, ”Divisi Informasi Perdana Menteri memberikan informasi yang keliru untuk mengacaukan situasi negara. Brigade al-Salam dan anggota kelompok (Muqtada) al-Sadr adalah bagian dari al-Hashd al-Shaabi dan Poros Perlawanan. Mereka tidak punya gesekan dengan pasukan al-Hashd al-Shaabi.”

“Mossad berupaya meneror sejumlah tokoh Kataib (Hizbullah Irak) dan Brigade al-Salam demi mengadu domba mereka. Keberadaan Israel di Irak, bukan hanya di Kurdistan, lebih banyak dari yang diprediksi. Sebelum ini, Israel melakukan aktivitas melalui tangan antek-anteknya di Irak. Namun saat ini mereka sendiri hadir di beberapa provinsi Irak,” kata Khazali.

Terkait Qasim Muslih, Khazali mengatakan, ”Penangkapan dilakukan tanpa surat perintah dan didasari motif politis. Sebagian besar orang yang ditangkap mengalami penyiksaan dan keluarga mereka direndahkan. Muslih adalah seorang pejuang yang terancam disiksa. Anaknya yang masih berusia 10 tahun juga turut ditangkap.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *