Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Inggris Disambut Massa Demonstran Anti-Israel Pro-Palestina

POROS PERLAWANAN – Dilansir Quds News Network, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di London pada Sabtu ketika Jeremy Corbyn, mantan pemimpin partai buruh Inggris, menyerukan G7 untuk mendukung rakyat Palestina.

Aksi protes, yang diorganisasi oleh koalisi The Resist the G7 sebagai bagian dari unjuk rasa “Resist G7: Day of Action for International Justice”, berbaris ke kediaman resmi Perdana Menteri Inggris, Borris Johnson di Downing Street untuk berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Palestina. Para pengunjuk rasa memegang plakat dan meneriakkan, “Bebas, bebaskan Palestina!”

Para pengunjuk rasa menuntut diakhirinya keterlibatan dalam kejahatan perang Israel terhadap Palestina oleh Inggris dan Pemerintah G7 lainnya.

Mantan petinggi Partai Buruh, Jeremy Corbyn menghadiri pawai tersebut dan berbicara kepada para pengunjuk rasa.

“Pada demonstrasi Justice For Palestine hari ini di London, saya juga menyerukan penghentian penjualan senjata”, tulis Corbyn di Twitter.

“Kami di sini untuk mendukung orang-orang Palestina terlepas kami Yahudi, Hindu, Muslim, Kristen atau tidak beragama –persatuan kami adalah persatuan manusia.”

“Senjata buatan Inggris membunuh warga sipil –termasuk anak-anak– dalam konflik di luar negeri. Ini harus dihentikan,” serunya.

Selama pidatonya, Corbyn mengatakan bahwa tuntutan pendukung pro-Palestina “jelas”: “(Untuk) mengakhiri pendudukan Tepi Barat, penarikan semua pemukim dan mengakhiri pengepungan Gaza”.

Corbyn menambahkan bahwa dia “bangga” memasukkan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka dalam manifesto Buruh 2019, menyimpulkan bahwa “kita harus berdiri bersama untuk kebebasan bagi rakyat Palestina”.

Pawai besar-besaran datang sebagai bagian dari serangkaian protes pro-Palestina di London, yang telah diselenggarakan sejak dimulainya agresi Israel di Jalur Gaza dan pelanggaran Israel terhadap masjid Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur (Al-Quds) bulan lalu.

Terlepas dari gencatan senjata antara Gerakan Poros Perlawanan Hamas dan rezim pendudukan, yang terus melanjutkan pelanggarannya terhadap warga Palestina. Pada Sabtu, polisi Israel menembak mati seorang ibu yang juga mantan tahanan, mengklaim bahwa dia membawa pisau. Jumat, seorang anak laki-laki berusia 15 tahun terbunuh di Nablus ketika dia secara damai memprotes pembangunan sebuah pos permukiman ilegal, yang telah dibangun di atas tanah yang dicuri dari desanya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *