Ledakan Nashville Diduga Akal-akalan Trump dan Pendukung Radikalnya Siapkan Dalih Pemerintahan Militer
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, aktivis Twitter dan pengungkap rahasia-rahasia Dinasti Saud, Mujtahidd, menyatakan ada sejumlah kemungkinan terkait motif ledakan di kota Nashville yang merupakan Ibu Kota Negara Bagian Tennessee.
“Kota Nashville adalah kota kecil yang juga terletak di Negara Bagian kecil. Kota ini tidak memiliki nilai keamanan dan politis di level internasional. Penduduk kota ini adalah para kulit putih radikal. TKP ledakan juga kosong dari penduduk. Sebab, orang-orang memilih berada di rumah mereka karena Natal dan gelombang hawa dingin. Para pelaku peledakan ini sendiri yang mengabari polisi”, cuit Mujtahidd.
Dalam tweet lain, ia mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
“(1) Apakah kejadian ini dimunculkan untuk mengadu pendukung dan penentang Trump?
(2) Bisakah dikatakan bahwa Trump mengetahui kejadian ini dan ingin menyalahgunakannya untuk menempatkan Garda Nasional di kota-kota AS?
(3) Apakah kejadian ini adalah bagian dari operasi yang akan dijadikan dalih oleh Trump untuk mengumumkan pemerintahan militer?”
Di lain pihak, Kepolisian Nashville telah memublikasikan foto mobil van yang meledak di pusat kota tersebut pada Hari Natal kemarin. Polisi meminta agar warga segera menghubungi aparat keamanan jika memiliki informasi terkait kendaraan tersebut.
Menurut laporan Independent, FBI telah memulai penyelidikan terkait kejadian ini. Sejauh ini belum jelas apakah ada orang di mobil van itu saat ledakan terjadi.
Media-media lokal mengabarkan, 15 menit sebelum terjadinya ledakan, tersebar sebuah pesan berisi peringatan untuk mengevakuasi kawasan di sekitar TKP.
Dalam rekaman suara itu disebutkan, ”Kawasan ini harus segera dikosongkan. Jika kalian mendengar pesan ini, segera tinggalkan tempat ini.”
Polisi mengatakan, dalam rekaman suara itu disebutkan bahwa bom akan meledak 15 menit lagi.
CNN mengabarkan, sejauh ini belum diketahui apa sebab dan motif dari ledakan Nashville tersebut. Pesan peringatan sebelum ledakan menunjukkan bahwa para pelaku tidak ingin ada korban jiwa.
Awak pemadam kebakaran menyatakan, tiga orang mengalami luka dalam kejadian tersebut. Namun luka mereka tidak serius.
