Mantan Pengacara Pribadinya Siap Bersaksi Ungkap Pelanggaran Trump dan Keluarganya
POROS PERLAWANAN – Di tengah merebaknya spekulasi dan kemungkinan Donald Trump memberikan grasi untuk dirinya sebelum meninggalkan Gedung Putih, mantan pengacara pribadinya, Michael Cohen mengumumkan bahwa ia siap bekerja sama untuk membeberkan pelanggaran yang dilakukan Trump dan keluarganya.
“Saya diminta, dan telah menyetujuinya, untuk bekerja sama dengan berbagai agen Pemerintah guna bersaksi mengungkap pelanggaran Trump dan keluarganya”, cuit Cohen, seperti dilansir Fars.
“Saya melakukan hal ini lebih karena Trump dan keluarganya berusaha menghancurkan demokrasi AS, namun untungnya mereka gagal”, imbuhnya.
Dalam tweet lain, ia menanggapi kabar dibekukannya akun Trump di Twitter. Ia menulis, ”Saya paham bahwa Trump sangat bergantung kepada Twitter sebagaimana ketergantungan kita kepada oksigen untuk bernapas. Saat ini dia pasti jadi gila!”
Sebelum ini, New York Times mengabarkan bahwa Trump memberitahu para stafnya, bahwa ia akan merilis grasi bagi dirinya sebelum lengser.
Menurut kutipan New York Times, pasca Pilpres pada 3 November lalu, Trump berkali-kali mengutarakan niat ini kepada para penasihatnya. Ia berusaha mencari tahu efek konstitusional dan politik dari tindakan ini; yang merupakan tindakan paling langka dan tak lazim yang dilakukan seorang Presiden dalam sejarah AS.
Belum jelas apakah dengan perkembangan terbaru dan serbuan pendukung Trump ke Kongres pada Rabu lalu, ia masih berniat mewujudkan niatnya ini atau tidak.
Hingga kini belum ada Presiden AS yang memberikan grasi untuk dirinya sendiri. Sebab itu, legalitas tindakan ini dalam sistem peradilan AS belum teruji.
Para pakar hukum berbeda pendapat soal apakah sistem peradilan AS akan mengakui grasi ini atau tidak. Namun mereka sepakat bahwa tindakan ini akan menciptakan tren berbahaya baru, yang membuat seorang presiden merasa lebih unggul atas hukum dan mendorongnya untuk berkelit dari jeratan hukum atas semua pelanggaran yang ia lakukan selama menjabat.
