Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Keberadaan Pangkalan Besar Rudal Bawah Tanah Iran Cegah Tangan Jail Trump Sentuh Tombol Nuklirnya

POROS PERLAWANAN – Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengutarakan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan para pejabat Gedung Putih untuk mencegah aksi gila Donald Trump dalam dua pekan terakhir keberadaannya di Gedung Putih; yakni aksi gila semacam melancarkan serangan militer atau nuklir.

Dilansir al-Alam, para pakar menilai bahwa statemen Pelosi, terutama pasca serbuan pendukung Trump ke Kongres dan pernyataan provokatif Trump, adalah tanda kekosongan dalam struktur politik Paman Sam; struktur yang memberi keleluasaan kepada orang gila seperti Trump untuk berkuasa dan berwenang menggunakan koper (berisi tombol aktivasi serangan) nuklir.

Tentu semua orang sudah mengetahui ketidakwarasan Trump. Namun pertanyaannya adalah kenapa Pelosi dalam 4 tahun terakhir tidak mengkhawatirkan koper nuklir Trump seperti sekarang, terutama setelah ratusan psikolog telah mengonfirmasi kegilaan Presiden AS?

Salah satu nilai penting kunjungan Panglima IRGC, Hussein Salami ke pangkalan rudal bawah tanah Angkatan Laut IRGC di pesisir Teluk Persia, adalah statemen Pelosi ini. Pangkalan rudal sepanjang beberapa kilometer itu telah menyebabkan Trump, dengan semua kegilaannya, tidak bernyali untuk membuka koper nuklirnya.

Trump merasa jemawa karena dirinya adalah panglima “militer terkuat di dunia” dan memiliki gudang senjata besar berisi bom nuklir, kapal induk, dan pangkalan-pangkalan militer. Namun secara kurang ajar ia menuntut agar Iran berpaling dari program rudalnya. Untuk apa? Supaya Iran menjadi santapan empuk untuk kegilaan dirinya dan Netanyahu.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam pidato terbarunya secara tegas menyatakan, Republik Islam Iran tidak membolehkan negara dalam kondisi yang membuat orang seperti Saddam bebas menghujani Teheran dengan rudal, tanpa ada satu pun reaksi yang bisa dilakukan Iran.

Ia mengatakan, ”Saat ini kemampuan rudal kita begitu besar sehinga musuh harus memperhitungkan kekuatan kita. Ketika rudal Republik Islam Iran menembak jatuh sebuah pesawat nirawak AS yang melanggar wilayahnya, atau meluluhlantakkan pangkalan Ayn al-Asad, musuh harus melihat kekuatan Iran ini sebelum mengambil keputusan militer.”

Kekuatan rudal Iran-lah yang mencegah orang gila seperti Trump menggunakan koper nuklirnya. Kekuatan rudal ini pula yang akan menghalangi semua Presiden AS, baik waras maupun sinting, untuk mengusik Iran.

Tanpa kekuatan rudal ini, niscaya Iran sudah menjadi ajang uji coba senjata-senjata baru AS di era kekuasaan Trump.

Oleh karena itu, semua Presiden AS mesti membuang jauh-jauh ide perundingan dengan Iran untuk menghentikan program rudalnya. Sebab program inilah yang melindungi rakyat Iran dari rencana-rencana berbahaya orang-orang seperti Trump, Pompeo, Bolton, dan Netanyahu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *