Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Moskow: Kami akan Segera ‘Gembirakan’ Washington dengan Tindakan Balasan

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu Rusia, Maria Zakharova pada Jumat 5 Maret merespons tindakan AS yang menjatuhkan sanksi atas sejumlah tokoh, instansi, dan lembaga Rusia.

Dikutip Fars dari kantor berita TASS, Zakharova mengumumkan bahwa Rusia akan segera memublikasikan nama-nama warga AS yang masuk daftar sanksi Moskow.

“Dengan melihat cara perilaku AS saat ini dan dipublikasikannya semua daftar sanksi ini sekaligus, saya berpikir untuk menggembirakan mereka (dengan tindakan balasan). Tindakan-tindakan sedang dilakukan. Jangan sangka kami tak melakukan apa pun meski tampaknya kami tak pernah buka mulut soal ini,” kata Zakharova, saat menanggapi pertanyaan kapan Rusia akan merespons periode terbaru sanksi-sanksi AS terkait kasus tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny.

“Pada hakikatnya, sebelum ini kami belum pernah membocorkan informasi semacam ini dan bicara soal tindakan pembalasan. AS mengajukan sebuah daftar sanksi, kami pun melakukan hal serupa. Kami memberitahu mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyan mereka. AS sudah tahu bahwa beberapa tokoh dan figurnya dicantumkan dalam daftar sanksi Rusia,” imbuh Zakharova.

AS pada Selasa lalu menjatuhkan sanksi atas 7 pejabat senior dan 14 korporasi Rusia, sebagai bentuk dukungan Washington terhadap Navalny.

Dalam menjelaskan tindakan ini, para pejabat AS menyatakan bahwa putusan pemberlakuan sanksi ini diambil dengan koordinasi negara-negara Eropa. Sebab itu, Uni Eropa diharapkan mengambil langkah serupa.

Awal pekan ini, para Dubes 27 negara anggota Uni Eropa sepakat untuk menjatuhkan sanksi atas orang-orang yang terlibat dalam pengadilan atas oposisi pro-Barat, Navalny.

Sebelum ini, Zakharova memperingatkan bahwa Rusia akan melakukan pembalasan setimpal. Namun ia menegaskan bahwa pembalasan ini tidak mesti dilakukan berbarengan.

Terkait tindakan Washington, Zakharova berkomentar bahwa AS menggunakan isu peracunan Navalny hanya sebagai dalih untuk melanjutkan intervensi nyata dalam urusan internal Rusia.

Sanksi-sanksi baru AS atas Rusia adalah sanksi pertama yang diberlakukan Paman Sam atas Negeri Beruang Merah sejak Joe Biden resmi menjabat sebagai Presiden AS.

Sejak berkuasa, Biden dikenal kurang bersahabat dengan Rusia. Setelah kontak telepon dengan Vladimir Putin pada bulan lalu, Biden mengatakan, “Sudah habis waktunya AS bersikap lunak terhadap tindakan agresif Rusia, intervensi dalam Pemilu kita, serangan siber, dan peracunan warga.”

Rusia sendiri sudah berkali-kali menepis tudingan AS dan sekutunya soal intervensi di Pemilu di AS atau negara-negara lain.

Tags:

7 Komentar

  1. oxvow Maret 23, 2021

    very good post, i love it

    Balas

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *