Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Mutu Rendah Kemampuan Bahasa Inggris Menlu Israel jadi Bahan Olok-olok Netizen

Mutu Rendah Kemampuan Bahasa Inggris Menlu Israel jadi Bahan Olok-olok Netizen

POROS PERLAWANAN – Lemahnya kemampuan Menlu Israel, Yair Lapid dalam berbahasa Inggris memicu gelombang kritik dan ejekan di media-media sosial.

Dikutip Fars dari situs Arutz Sheva, puluhan pengguna medsos pada Selasa malam dan Rabu menjadikan Lapid sebagai sasaran olok-olok, menyusul kesalahan fatalnya saat mengunggah cuitan berbahasa Inggris. Cuitan itu diunggah Lapid dalam rangka pembukaan Kedubes Rezim Zionis di Abu Dhabi, UEA.

Mantan anggota Knesset, Ariel Kallner mencuit, ”Dengar, Yair. Selama kau belum mempekerjakan Jubir yang bisa berbahasa Inggris, tulis saja cuitanmu dengan bahasa Ibrani dan gunakan layanan Google Translate. Ini lebih baik daripada dipermalukan.”

Anak mantan PM Israel Benyamin Netanyahu juga turut mengolok-olok kemampuan bahasa Inggris Lapid. Yair Netanyahu menilai kemampuan bahasa Inggris Menlu Israel hanya setingkat murid Sekolah Menengah.

“Apakah ini nyata? Ada apa dengan level bahasa Inggris Menlu yang setingkat kelas 8 ini? Fakta bahwa ia melewatkan pelajaran bahasa Inggris SMA adalah problemnya, bukan Kabinet. Kenapa dia tidak mempekerjakan Jubir Inggris yang bisa menuliskan cuitan-cuitannya dengan bahasa Inggris? Ini sungguh memalukan,” cuitnya.

Dalam rangka pembukaan Kedubes baru Israel di Abu Dhabi, Lapid mencuit, ”Israel menghendaki perdamaian dengan tetangga-tetangganya, semua tetangganya.”

“Kami tidak akan ke mana-mana. Timur Tengah (Asia Barat) adalah rumah kami. Kami di sini untuk menetap. Kami meminta dari semua negara-negara di Kawasan untuk mengakuinya dan datang untuk berdialog dengan kami,” imbuh Lapid.

Menanggapi pembukaan Kedubes Israel di Abu Dhabi, Hamas dalam statemennya menyatakan, hal ini menandakan bahwa UEA bersikeras atas kesalahan yang dilakukannya saat meneken kesepakatan normalisasi dengan Rezim Zionis.

”Berbarengannya pembukaan Kedubes Israel di UEA dengan operasi penghancuran perkampungan Silwan di Quds menegaskan apa yang selalu kami peringatkan. Kami telah mengatakan bahwa kesepakatan normalisasi dengan Rezim Penjajah akan meningkatkan serangan terhadap bangsa kami dan hal-hal sakral mereka,” tandas Hamas.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *