Netanyahu Salahkan Iran atas Pengiriman Balon-balon Berapi dari Gaza ke Israel
POROS PERLAWANAN – PM Israel, Benyamin Netanyahu dan Menteri Perang Benny Gantz mengklaim kebakaran yang terjadi di sejumlah titik di Israel, yang diakibatkan balon-balon berapi, didalangi oleh “kelompok-kelompok proksi Iran”.
Dilansir Fars, Netanyahu mengklaim semua tangan-tangan militer Iran, termasuk di Gaza, akan “membayar mahal” atas balon-balon berapi yang terbang ke arah Israel dalam beberapa hari terakhir.
“95 persen ancaman ini berasal dari Iran, termasuk pasukan-pasukan proksinya di Lebanon dan Gaza. Mereka juga mengancam Israel dengan senjata nuklir dan rudal balistik,” klaimnya.
Sembari menyebut Hamas sebagai dalang kebakaran, Netanyahu mengaku bahwa “Israel akan membuat musuh-musuhnya membayar mahal”. Dia mengklaim, Israel pernah melakukannya, dan kini akan kembali melakukannya.
Senada dengan Netanyahu yang menuding Hamas, Gantz menyatakan bahwa Israel akan “memberikan balasan keras” jika pengiriman balon-balon berapi ini masih berlanjut.
Harian Jerusalem Post melaporkan, lebih dari 35 kebakaran terjadi di Israel dalam dua hari terakhir, yang dipicu oleh terbangnya balon-balon berapi dari Gaza.
Media-media Rezim Zionis pada hari Selasa kemarin mengabarkan, kebakaran-kebakaran ini terjadi sedikitnya di 20 titik di selatan Israel.
Di sisi lain, media-media mengabarkan soal terdengarnya ledakan pada Senin sore di permukiman Sudayrat di utara Gaza. Media-media berbahasa Ibrani mengumumkan, ledakan ini disebabkan tabrakan balon-balon berapi dari Gaza.
Sejumlah lahan milik orang-orang Zionis dilalapi api setelah mendaratnya balon-balon berapi tersebut.
Dalam satu tahun terakhir, senjata yang tampak sederhana ini menimbulkan kerugian besar bagi para pemukim Zionis.
Senin malam lalu, Jubir Tentara Israel, Avichay Adraee mengabarkan telah melancarkan serangan drone ke utara Gaza, yang disebutnya sebagai balasan atas pengiriman balon-balon berapi itu.
Rezim Zionis pada hari Selasa lalu juga menutup perlintasan Karam Abu Salim, yang merupakan perlintasan dagang di perbatasan Gaza. Perlintasan ini ditutup atas perintah Gantz, dengan dalih berlanjutnya pengiriman balon berapi dari Gaza.
Jubir Hamas, Abdullatif al-Qanou menegaskan bahwa tindakan ini tidak akan memengaruhi tekad kuat Gaza untuk mematahkan blokade.
