Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Orang-orang Zionis Saling Serang, Olmert Tuding Netanyahu Penyebab AS Keluar dari JCPOA

Orang-orang Zionis Saling Serang, Olmert Tuding Netanyahu Penyebab AS Keluar dari JCPOA

POROS PERLAWANAN – Mantan PM Israel, Ehud Olmert dalam wawancara dengan Radio 103.FM menyebut Benyamin Netanyahu sebagai salah satu dalang keluarnya AS dari JCPOA.

Fars melaporkan, Olmert dalam wawancara ini mengatakan, ”Netanyahu yang telah membawa kita kepada konflik tak penting dengan AS. Dialah yang memengaruhi Donald Trump untuk keluar dari kesepakatan nuklir.”

“Keluarnya AS dari JCPOA justru mendorong percepatan kemajuan program nuklir Iran. Dia (Netanyahu) bertanggung jawab atas gawatnya situasi saat ini, juga atas pergerakan Iran menuju potensi pembuatan senjata nuklir,” imbuhnya.

“Netanyahu adalah orang yang terakhir di dunia yang membuka mulut dan mengkritik seseorang di Kabinet saat ini terkait kesepakatan nuklir, sebab dia sendiri penyebab krisis ini,” pungkas Olmert.

Direktur Mossad, David Barnea, baru-baru ini juga angkat bicara soal kemungkinan terwujudnya kesepakatan nuklir baru antara Iran dan kekuatan-kekuatan besar dunia. Barnea menyebut kesepakatan ini sebagai “bencana strategis” bagi Israel.

“Adanya sejumlah pasal di kesepakatan ini memberi peluang kepada Iran untuk mengumpulkan bahan-bahan nuklir yang dibutuhkan untuk bom dalam beberapa tahun. Juga mencairkan miliaran dolar uang Iran dibekukan saat ini. Ini akan meningkatkan bahaya yang diciptakan Iran di seluruh Kawasan melalui proksi-proksinya,” ujar Barnea.

Ia mengklaim, kesepakatan nuklir ini tidak mengikat Israel. Karena itu Tel Aviv akan bertindak sesuai kepentingannya untuk membendung ancaman terhadap dirinya.

Barnea mengaku bahwa “Mossad tengah bersiap dan tahu bagaimana melenyapkan ancaman ini. Jika kita tidak bertindak, Israel berada dalam bahaya”.

Dalam beberapa hari terakhir, Rezim Zionis terus melakukan aksi menentang perundingan pencabutan sanksi Iran. PM Israel Yair Lapid dalam sebuah pertemuan kembali mengulang klaim-klaim usangnya terhadap Iran.

Dalam pertemuan dengan jurnalis asing, Lapid mengkritik apa yang disebutnya sebagai “kesepakatan buruk dengan Iran”. Ia berkata, ”Ketika Anda terus mengganti garis-garis merah, Anda tidak bisa menciptakan sebuah kesepakatan bagus. Menurut kami, kesepakatan ini tidak selaras dengan standar yang ditentukan (Joe) Biden untuk mencegah Iran menjadi sebuah negara nuklir.”

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *