Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Para Analis Zionis: Netanyahu Tak Bakal Mampu Hadapi Gelombang Perlawanan

Para Analis Zionis: Netanyahu Tak Bakal Mampu Hadapi Gelombang Perlawanan

POROS PERLAWANAN – Sejumlah analis Zionis menyatakan bahwa sama seperti dahulu, Kabinet mendatang Benyamin Netanyahu juga akan gagal membendung operasi-operasi perlawanan individual di Tepi Barat, sebab Tentara Israel tidak mampu memberikan jalan keluar militer untuk mengatasi masalah ini.

Diberitakan Fars, analis militer di harian Yedioth Ahronoth, Yossi Joshua menyinggung operasi perlawanan individual di Tepi Barat dan menulis, ”Hanya ada sedikit peluang untuk meredam operasi-operasi sebelum itu dilakukan”.

Ia menambahkan, operasi-operasi perlawanan individual menunjukkan dinamika mendalam di tengah masyarakat Palestina. Sebagian besar para pelaku operasi adalah pemuda-pemuda yang tidak berafiliasi dengan organisasi apa pun. Selain itu, kata Joshua, Tentara Israel juga tidak punya kesanggupan untuk mengirim lebih banyak pasukan ke Tepi Barat.

Reporter militer di harian Israel Hayom, Lilach Shoval menyatakan, Kabinet mendatang Netanyahu tidak akan mampu mengubah kebijakan Militer saat ini dalam menghadapi Perlawanan di Tepi Barat.

Harian Haaretz juga berpendapat, operasi Ariel pada Selasa lalu menunjukkan bahwa aksi perlawanan akan terus berlanjut, tanpa memandang hasil Pemilu Israel dan siapa yang akan berkuasa di Rezim Zionis.

“Operasi-operasi ini adalah bagian dari realita baru yang mungkin berjangka panjang,” sebut Haaretz.

Operasi berani syahid yang terjadi di distrik Ariel Selasa lalu menewaskan 3 orang dan melukai 3 lainnya. Pelaku bernama Muhammad Shawf (18) tahun gugur di tangan Tentara Zionis.

Sebelum ini, Rai al-Youm menyatakan, operasi yang dilakukan Muhammad Shawf ini adalah pukulan baru kepada aparat keamanan Israel, yang melihat diri mereka tak bisa berbuat apa-apa dalam menghadapi operasi-operasi semacam ini.

Operasi berani syahid ini dilakukan hanya sehari setelah Tentara Israel memecat tiga perwiranya, lantaran dianggap gagal membendung operasi Syahid Uday al-Tamimi di pos pemeriksaan Shafaat beberapa waktu lalu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *