Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Pejabat Medis AS yang Awalnya Sangsi, Akhirnya Yakin Vaksin ‘Sputnik V’ Rusia Benar-benar Efektif Tangkal Corona

Pejabat Medis AS yang Awalnya Sangsi, Akhirnya Yakin Vaksin 'Sputnik V' Rusia Benar-benar Efektif Tangkal Corona

POROS PERLAWANAN – Direktur NIAID (National Institute of Allergy and Infectious Diseases), Anthony Fauci mengakui, data-data terkait Sputnik V telah meyakinkan dirinya bahwa vaksin buatan Rusia itu “sangat efektif untuk menangkal virus Covid-19.”

“Saya telah membaca sejumlah laporan. Tampaknya ini vaksin yang baik,” kata Fauci, seperti dilansir Fars.

Sebelum ini, Kemenkes AS dalam laporan tahunannya pada Januari lalu menuding Rusia berusaha untuk memperluas pengaruhnya di benua-benua Amerika. Kemenkes menyatakan akan meyakinkan Brasil agar tidak memberikan izin untuk Sputnik V.

Fauci mengatakan, ia tak punya kesempatan untuk meneliti vaksin buatan China. Namun, kata Fauci, ada kemungkinan vaksin China sama efektinya dengan vaksin buatan Rusia.

“Namun saya yakin bahwa vaksin Rusia benar-benar efektif,” ucap Fauci.

Beberapa bulan lalu, Fauci mengungkap kesangsiannya terhadap vaksin Rusia. Ia mengklaim, Pemerintah Rusia terlalu cepat mengeluarkan izin untuk Sputnik V.

“Saya berharap orang-orang Rusia membuktikan bahwa vaksin ini aman dan efektif. Saya sangat meragukan bahwa mereka sudah melakukannya,” kata Fauci saat itu kepada ABC News.

Sekitar 2 pekan lalu, akun Twitter vaksin Sputnik V mengumumkan, vaksin ini telah mengungguli vaksin Pfizer dan menempati peringkat kedua dari sisi perolehan jumlah negara-negara yang mendukungnya.

Saat ini, ada 45 negara di dunia yang mendukung penggunaan vaksin Sputnik V. Vaksin AstraZeneca berada di posisi pertama setelah disertifikasi oleh 49 negara.

Sebelum ini, para peneliti menyatakan, hasil uji coba Sputnik V menunjukkan kinerja bagus dalam menghadapi mutasi virus Covid-19.

Rusia pada 11 Agustus 2020 mengumumkan telah membuat vaksin anti-Corona, yang dinamakan dengan Sputnik V.

Sputnik V adalah vaksin anti-Corona pertama yang dibuat Pusat Epidemiologi dan Mikrobiologi Nasional di Kemenkes Rusia.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *