Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Perlawanan Bersenjata, Jalan Tersingkat Bebaskan Palestina

Perlawanan Bersenjata, Jalan Tersingkat Bebaskan Palestina

POROS PERLAWANAN – Kelompok-kelompok Palestina merilis statemen menjelang peringatan Hari Quds Sedunia. Dikutip Fars dari PalToday, statemen itu mencakup sejumlah butir di bawah ini:

Pertama, kami mengundang orang-orang Palestina untuk menuju Masjid Aqsa guna melaksanakan salat dan i’tikaf, terutama pada tanggal 28 Ramadhan. Tujuannya adalah menghadapi para pemukim Zionis yang berjanji akan menyerbu Masjid Aqsa. Hari itu harus menjadi hari revolusi dan intifada terhadap Zionis Penjarah.

Kedua, kami menyeru warga Palestina di Tepi Barat, Quds, dan Tanah Pendudukan 1948 untuk mendukung penduduk Palestina di perkampungan Syekh Jarrah, yang telah diancam untuk diusir dari rumah-rumah mereka. Kami juga memperingatkan kepada Musuh Zionis agar tidak melakukan kebodohan ini.

Ketiga, sejak dahulu, kini, dan nanti, Quds adalah milik Arab dan Islam. Quds adalah persoalan utama Umat Islam, poros perang versus Rezim Zionis, dan Ibu Kota abadi Palestina. Rezim Penjajah tidak memiliki tempat di negeri Palestina.

Keempat, perang kami melawan Rezim Penjajah di Quds adalah perang soal identitas dan eksistensi. Proyek Kesepakatan Abad Ini, aneksasi wilayah, penjajahan, dan normalisasi hubungan akan menuju kehancuran.

Kelima, kami meminta dari ulama, pemimpin partai politik, pemikir, dan pemilik media untuk memobilisasi seluruh umat demi mendukung penduduk Quds serta memperkuat perjuangan mereka.

Keenam, kami menekankan atas prinsip permanen nasional untuk membebaskan Palestina, dari sungai hingga ke laut, dan opsi perlawanan dalam berbagai bentuknya, terutama perlawanan bersenjata. Perlawanan bersenjata adalah jalan terbaik dan tersingkat untuk membebaskan Palestina serta menghadapi proyek-proyek yang berniat melenyapkan isu Palestina.

Ketujuh, kami menyeru untuk mewujudkan persatuan nasional, menata kondisi internal, menghormati tekad bangsa untuk melangsungkan Pemilu, dan berkomitmen kepada janji-janji yang telah diberikan hingga terselenggaranya Pemilu Dewan Nasional PLO. Kami menekankan bahwa Pemilu harus diadakan pertama-tama di Quds. Kami mengecam setiap kelambatan dalam penyelenggaraan Pemilu.

Kedelapan, kami menyeru untuk mewujudkan persatuan Islam dan membentuk koalisi terbesar Arab-Islam, terutama Pasukan Perlawanan, untuk mengambil strategi pembebasan dan perlawanan menyeluruh terhadap penjajah.

Kesembilan, kami menyeru seluruh umat untuk menolak normalisasi hubungan dengan Rezim Penjajah. Kami menganggap normalisasi sama dengan penusukan belati dari belakang dan pengkhianatan terhadap isu Palestina serta Umat.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *