Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Pesan-pesan yang Disampaikan Parade Militer al-Hashd al-Shaabi

Pesan-pesan yang Disampaikan Parade Militer al-Hashd al-Shaabi

POROS PERLAWANAN – Al-Hashd al-Shaabi pada Sabtu 26 Juni mengadakan parade militer bertepatan dengan peringatan 7 tahun pembentukannya. Meski mengandung banyak pesan, namun pesan politiknya lebih jelas dan efektif dibanding pesan-pesan lainnya.

Dilansir al-Alam, pesan-pesan militer parade al-Shaabi sangat menarik perhatian. Kedisipilinan dan kesiapan total unit-unit al-Shaabi sangat jelas terlihat. Alutsista yang dipamerkan juga mengesankan, mulai dari senjata berat seperti tank-tank T-72, rudal jarak menengah, kendaraan lapis baja, hingga meriam, beragam senjata, dan drone.

Pesan-pesan sosial dari parade ini adalah kehadiran mencolok ulama, juga pejuang Yazidi dan Kristen, yang membuktikan bahwa al-Shaabi merangkul semua suku dan mazhab, berlawanan dengan yang dipropagandakan media-media AS, Israel, dan Arab kolot.

Parade ini dilangsungkan di hadapan para tokoh elite politik dan keamanan Irak, seperti PM dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Irak Mustafa al-Kadhimi, Ketua al-Shaabi, Falih Fayyadh, Menhan Irak Juma Inad, Mendagri Irak Utsman al-Ghanimi, dan Penasihat Keamanan Nasional Qasim al-Aaraji.

Kehadiran para tokoh ini mengirim pesan-pesan penting kepada semua musuh Irak, juga kepada semua orang yang menginginkan perpecahan di tengah Angkatan Bersenjata Irak untuk melemahkan tatanan politik negara itu dan mengembalikannya ke masa sebelum tahun 2003.

Dalam pidatonya, al-Kadhimi menegaskan bahwa al-Shaabi adalah putra-putra Irak dan bahwa Irak akan kembali mendapatkan posisi historisnya di Kawasan dengan keberadaan al-Shaabi. Pidato ini membuktikan kepada orang-orang Baath, ISIS, dan antek Kedubes AS bahwa bangsa Irak dan al-Shaabi tidak akan terpisahkan dan akan saling melengkapi kekuatan yang lain.

Salah satu pesan terpenting dari parade militer ini adalah bahwa al-Shaabi merupakan bagian tak terpisahkan dari Angkatan Bersenjata Irak. Al-Shaabi mendapatkan legalitasnya dari fatwa bersejarah Ayatullah Ali Sistani dan darah para pejuangnya dalam membela Irak. Legalitas al-Shaabi juga berasal dari upayanya untuk mempersatukan Tanah Air, karena di antara anggotanya terdapat 50 hingga 60 ribu pejuang Sunni, serta ribuan pejuang Kristen dan Yazidi.

Bisa dipastikan bahwa musuh-musuh Irak tidak akan senang mendengar pidato al-Kadhimi. Ditujukan kepada al-Shaabi, ia mengatakan, ”Saya menyampaikan salam kepada putra-putra Irak dan para pemberani dari al-Shaabi dalam peringatan 7 tahun pembentukannya. Al-Shaabi adalah putra-putra negeri ini. Mereka akan meneruskan pengabdian kepada bangsa dan Tanah Air. Kalian dan pasukan keamanan negara telah menumpas terorisme.”

“Kalian memiliki jalan yang masih panjang. Kalian akan menghidupkan peran historis Irak di Kawasan. Saya berterima kasih dan mengapresiasi keberanian kalian. Saya juga menyampaikan salam atas pengorbanan syuhada dan keluarga-keluarga mereka yang terhormat.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *