Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Poros Perlawanan Respons Keras Penghinaan ‘Menkeu Pecatan’ asal Partai Kurdistan terhadap Al-Hashd al-Shaabi

Poros Perlawanan Respons Keras Penghinaan 'Menkeu Pecatan' asal Partai Kurdistan terhadap Al-Hashd al-Shaabi

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Sekjen Kataib Sayyid al-Syuhada, Abu Aala al-Walai memberikan tanggapan pedas terhadap pernyataan bernada menghina yang disampaikan mantan Menkeu Irak, Hoshyar Zibari kepada al-Hashd al-Shaabi.

“Saya katakan kepada para penghina al-Hashd al-Shaabi, bahwa sejak 2003 hingga sekarang, tidak ada orang yang terlahir lebih bersih dari para pejuang di al-Hashd al-Shaabi”, cuit al-Walai di laman Twitter-nya.

“Namun izinkan saya sebutkan siapa orang-orang paling kotor di dunia ini. Mereka adalah orang-orang bayaran tak bermartabat yang meninggalkan para wanita di Sinjar dan Mosul sehingga menjadi korban pemerkosaan. Mereka adalah orang-orang yang menjarah semua uang yang tersisa di Nineveh, lalu membiarkan al-Hashd al-Shaabi untuk berjuang sendirian melawan ISIS”, lanjutnya.

Zibari adalah anggota senior Partai Demokrat Kurdistan Irak, yang sebelum ini dipecat dari jabatan Menkeu Irak. Baru-baru ini dalam sebuah wawancara televisi, ia mengklaim bahwa pangkalan militer AS al-Harir di Arbil diserang karena Poros Perlawanan menyangka Kurdistan berhubungan dekat dengan AS.

Dia lalu melayangkan penghinaan terhadap al-Hashd al-Shaabi, yang nota bene adalah sebuah lembaga resmi Pemerintah Irak. Zibari berkoar bahwa Poros Perlawanan menyerang Baghdad dan Arbil sama seperti yang pernah dilakukan kelompok teroris ISIS sebelum ini.

“Kelompok-kelompok ini (Poros Perlawanan) menganggap PM Mustafa al-Kadhimi sebagai orang nomor satu AS di Irak dan menyatakannya secara terbuka. Rakyat perlu dimobilisasi untuk melakukan perlawanan terhadap kelompok-kelompok ini,” ujar Zibari.

Statemen anggota Partai Demokrat Kurdistan pimpinan Masoud Barizani ini memicu perang verbal antara anggota Aliansi al-Fath dan Partai Demokrat di Parlemen Irak, Rabu 14 Oktober kemarin.

Wakil Pertama Ketua Parlemen Irak, Hasan al-Kaabi, yang memimpin sidang kemarin, menuntut agar mantan Menkeu Irak itu meminta maaf atas penghinaannya terhadap al-Hashd al-Shaabi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *