Presiden Chili Ungkap Rencana Buka Kedutaan di Palestina
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Presiden Chili, Gabriel Boric, yang negaranya menampung populasi komunitas Palestina terbesar di luar Timur Tengah, mengumumkan bahwa dia akan memperluas tingkat perwakilan negaranya di wilayah Palestina yang diduduki Israel menjadi sebuah kedutaan.
Presiden sayap kiri itu menyampaikan kabar tersebut pada upacara Natal di Ibu Kota Santiago untuk komunitas Palestina di Chili, yang diperkirakan berjumlah lebih dari 300.000 orang.
“Salah satu keputusan yang kami ambil sebagai pemerintah, saya pikir kami belum mengumumkannya… adalah bahwa kami akan meningkatkan tingkat perwakilan resmi kami di Palestina,” kata Boric. “Kami akan membuka kedutaan di bawah pemerintahan kami.”
Dalam upacara tersebut, dia juga menekankan bahwa Palestina adalah “orang yang ada, yang melawan, yang memiliki sejarah”.
Chili membuka kantor perwakilan Otoritas Palestina di kota Ramallah di Tepi Barat tengah pada April 1998, dan mengakui Palestina sebagai sebuah negara dan mendukung masuknya Palestina ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada 2011. Palestina juga memiliki kedutaan besar di Santiago.
Saat menjabat anggota parlemen, Boric mendukung RUU yang mengusulkan untuk memboikot barang-barang Israel dari Dataran Tinggi Golan Suriah, permukiman ilegal Tepi Barat, dan wilayah al-Quds yang direbut rezim Israel selama Perang Enam Hari pada 1967.
Orang Palestina mulai berimigrasi ke Chili dalam jumlah besar selama abad ke-20.
Mereka terutama terkonsentrasi di industri perdagangan dan tekstil, dan warga Chili keturunan Palestina juga terlibat dalam politik negara tersebut.
Club Deportivo Palestino adalah klub sepak bola profesional yang berbasis di Santiago. Klub itu didirikan oleh imigran Arab pada 1920-an, dan ribuan penggemar di wilayah Palestina menonton pertandingan mereka di televisi.
Warga Palestina di Chili telah berulang kali mengorganisasi demonstrasi besar-besaran untuk memprotes operasi militer Israel di wilayah pendudukan Palestina.
