Putin Jawab Telak Hinaan PM Inggris
POROS PERLAWANAN – Presiden Rusia, Vladimir Putin memberi jawaban telak hinaan dan candaan PM Inggris, Boris Johnson di sela-sela pertemuan G7 dan NATO.
Dikutip Fars dari Reuters, Johnson membicarakan seksisme dan mengklaim, andai Putin adalah seorang wanita, ia tidak akan melancarkan serangan ke Ukraina.
Putin menanggapi pernyataan Johnson dengan mengingatkan agresi Inggris ke Kepulauan Falkland di Argentina di era kekuasaan PM Margaret Tatcher.
“Saya ingin mengingatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah kontemporer, yaitu ketika Margaret Tatcher memutuskan untuk melancarkan operasi militer atas Argentina di Kepulauan Falkland. Jadi ternyata seorang wanita juga memutuskan untuk melakukan operasi militer,” kata Putin.
“Oleh karena itu, pernyataan PM Britania tentang apa yang tengah terjadi saat ini tidak akurat. Kepulauan Falkland ada di satu belahan dunia dan Britania di belahan lain. Tindakan Tatcher tidak lebih dari ambisi imperialistis dan kecenderungan untuk memperkuat kedudukan imperialis,” imbuhnya.
Selain menyinggung seksisme, Johnson dalam pertemuan G7 di pegunungan Bavaria, Jerman, juga mengolok-olok foto Putin, yang tengah berkuda di pegunungan Rusia dengan bertelanjang dada.
Di hadapan para pemimpin G7, Johnson berkata bahwa mereka juga bisa melepas baju di pegunungan Bavaria “untuk menunjukkan bahwa mereka lebih tangguh daripada Putin”.
Putin menjawab olok-olok PM Inggris dan mengatakan bahwa berbeda dengan dirinya, para pemimpin negara-negara Barat tidak gemar berolahraga dan justru mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Menurut Putin, jika para pemimpin negara-negara Barat bertelanjang dada, “itu akan menjadi pemandangan menjijikkan”.
Kemenlu Rusia pada Kamis malam telah memanggil Dubes Inggris atas statemen-statemen konyol Johnson soal Putin.
Kemenlu Rusia menyebut statemen-statemen semacam ini tidak bisa diterima dan menegaskan, sebuah masyarakat beradab sudah selayaknya meminta maaf jika mengeluarkan pernyataan seperti ini.
