Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Rusia Kecam Washington Tolak Teken Perjanjian Kendali Senjata Baru, Janjikan Pembalasan jika AS Kerahkan Rudalnya di Eropa

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin mengkritik penolakan AS untuk memperpanjang perjanjian kendali senjata (New START) serta rencananya untuk mengerahkan rudal di Eropa, bersumpah untuk mengambil “tindakan pembalasan yang proporsional”.

“Rusia mengajak Amerika Serikat untuk memperpanjang New START (Langkah-langkah untuk Pengurangan Lebih Lanjut dan Batasan Senjata Ofensif Strategis) dan secara bersamaan mulai bekerja bersama untuk menyusun perjanjian baru yang akan mempertimbangkan semua faktor yang memengaruhi stabilitas strategis,” kata Fomin dalam sebuah wawancara dengan harian lokal, Rossiiskaya Gazeta pada Minggu.

“Mengingat situasi politik saat ini di Amerika Serikat, kami tidak mengesampingkan bahwa sikap AS tentang masalah ini dapat berubah,” tambah Fomin, sambil bersikeras bahwa pihak Amerika memiliki prioritas yang berbeda, karena alasan itu mereka tidak banyak menunjukkan minat untuk memperpanjang perjanjian yang akan berakhir pada 5 Februari 2021.

“Jika seruan kami gagal menemui dukungan dan rudal AS mulai dikerahkan di Eropa, kami berhak untuk mengambil tindakan pembalasan yang proporsional,” Fomin memperingatkan.

Wakil Menteri Pertahanan kemudian menggarisbawahi bahwa AS telah terus-menerus maju dengan kebijakan membangun potensi militernya, dengan mengatakan, “Dengan berbagai dalih yang tidak masuk akal, pihak Amerika telah melepaskan kewajibannya di bidang pengendalian senjata yang menghambat upaya untuk mencoba mencapai supremasi global.”

“Setelah keluar dari Perjanjian ABM pada tahun 2002, AS mengakhiri Perjanjian Senjata Nuklir Menengah (INF),” tambahnya, mencatat bahwa dalam upaya untuk meminimalkan dampak negatif dari penarikan AS dari INF, “Rusia meminta negara-negara NATO untuk bergabung dalam moratorium penyebaran rudal jarak menengah dan pendek.”

AS menangguhkan kepatuhannya terhadap INF pada 2 Februari 2019 setelah menuduh Rusia melakukan pelanggaran. Moskow, bagaimanapun, menolak semua klaim Washington sambil membuat klaim balasannya sendiri atas ketidakpatuhan Amerika terhadap perjanjian tersebut, yaitu penyebaran sistem pertahanan rudal AS di Eropa.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *