Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Rusia Muak Saksikan Peran Sok ‘Polisi Dunia’ ala AS

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Rusia mengecam Amerika Serikat karena mengadopsi “pendekatan yang salah” lagi setelah munculnya sanksi terbaru terkait Iran yang menargetkan perusahaan China, menekankan bahwa Moskow akan menjaga hubungan bisnisnya dengan Teheran meskipun ada larangan tersebut.

“Pendekatan yang salah lagi.. Amerika Serikat memainkan peran sebagai ‘polisi dunia,’ menggantikan Dewan Keamanan PBB adalah peran yang tidak diinginkan”, cuit Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy pada hari Senin.

“Kami sedang dan akan berbisnis dengan Iran dan tidak tergantung pada Amerika Serikat untuk memberi tahu kami atau orang lain apa yang mereka bisa atau tidak bisa lakukan. Berhentilah mempermalukan Amerika Serikat dalam upaya tidak berguna ini!” tambahnya.

Pernyataan itu muncul setelah AS memasukkan nama dua pria dan enam entitas China ke dalam daftar hitam karena telah berurusan dengan Grup Jalur Pengiriman Republik Islam Iran (IRISL) dan, dalam beberapa kasus, membantunya menghindari sanksi AS.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Reach Holding Group (Shanghai) Company Ltd .; Delight Shipping Co., Ltd .; Gracious Shipping Co. Ltd .; Noble Shipping Co. Ltd .; dan Supreme Shipping Co. Ltd telah “dengan sengaja menjual, memasok, atau mentransfer ke Iran barang atau layanan penting yang digunakan sehubungan dengan sektor pengiriman Iran”.

Mereka juga menuduh Reach Holding Group dan unit Reach Shipping Lines membantu IRISL dan anak perusahaannya, E-Sail Shipping Company Ltd. dan Hafez Darya Arya Shipping Company (HDASCO), menghindari sanksi AS.

Individu yang menjadi sasaran adalah Eric Chen, juga dikenal sebagai Chen Guoping, Kepala Eksekutif Reach Holding Group (Shanghai) Company Ltd., dan Daniel Y. He, juga dikenal sebagai He Yi, Presiden Perusahaan.

“Hari ini, kami mengulangi peringatan kepada pemangku kepentingan di seluruh dunia: Jika Anda berbisnis dengan IRISL, Anda berisiko terkena sanksi AS”, bunyi pernyataan Kemlu AS yang diterbitkan pada hari Senin.

Washington mengklaim bahwa pembatasan ekonomi “terberatnya” menargetkan Pemerintah Teheran, tetapi rakyat sipil Iran adalah orang-orang yang paling menderita akibat sanksi tidak manusiawi ini.

Mahkamah Internasional (ICJ) -organ peradilan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa- memerintahkan AS pada Oktober 2018 untuk menghentikan sanksi sepihak yang telah dipulihkannya pada pasokan kemanusiaan ke Iran.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *