Saking Bencinya kepada Maduro, AS Hasut Istri Presiden Venezuela Layangkan Gugatan Cerai
POROS PERLAWANAN – Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada hari Jumat 4 Desember lalu menyatakan, AS berusaha menghasut istrinya, Siliya Flores untuk menggugat cerai.
Dalam sebuah konferensi pers, Maduro mengabarkan bahwa Wakil Khusus AS untuk Urusan Iran dan Venezuela, Elliot Abrams memberitahu Flores, bahwa ia akan mendapat dukungan tak terbatas jika menuntut untuk diceraikan.
“Kami selalu menjalin kontak dengan Donald Trump melalui para wakilnya… Kami juga berhubungan dengan Elliot Abrams via perwakilannya,” kata Maduro.
Menurutnya, Abrams melalui salah satu mediatornya mengirim pesan kepada Flores untuk minta cerai darinya. Mengutip ucapan Abrams, Maduro mengatakan, ”Jika kau meminta cerai dari Maduro, kau akan pergi keluar Venezuela dan mendapat dukungan dari kami.”
“Ini bukan novel, ini adalah fakta,” tandas Presiden Venezuela.
Maduro menambahkan, ”Karena orang-orang AS menganggap kami semua korup dan sangat kaya, Siliya diberitahu untuk membawa semua hartanya bersamanya.”
Maduro juga membongkar bahwa Trump ingin bertemu dengannya, namun dihalang-halangi sejumlah orang di Kabinet AS.
Menurut laporan FreeNews, ia mengatakan, ”Trump dua kali berniat menemui saya. Salah satunya adalah pada September 2018 saat saya berada di New York. Kontak sudah dilakukan dan pertemuan bisa dikatakan sudah nyaris diwujudkan. Namun Mike Pompeo dan John Bolton mencegah pertemuan itu.”
Abrams dalam sebuah wawancara tengah pekan lalu mengatakan, Joe Biden harus menggunakan piramida tekanan sanksi terhadap Caracas.
Kepada Reuters, Abrams mengatakan bahwa ia meminta agar Biden tidak “memberi hadiah” kepada Venezuela dengan mencabut sanksi-sanksinya.
Ia mengklaim, semua pihak di AS sepakat untuk melanjutkan tekanan atas Maduro. Sebab itu, Abrams menyatakan tidak berharap Biden akan mengubah kebijakan Washington terhadap Caracas saat ia dilantik 20 Januari 2021 nanti.
