Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon Palestina

Sayyid Nasrallah: Kepastian Kehancuran Israel Hanya Soal ‘Hari ini atau Besok’ Saja

Sayyid Nasrallah: Kepastian Kehancuran Israel Hanya Soal 'Hari ini atau Besok' Saja

POROS PERLAWANAN – Dalam pidato perayaan peringatan pembebasan Lebanon tahun 2000, Sayyid Hasan Nasrallah membahas kemenangan Palestina dalam Perang 12 Hari, juga capaian-capaian dari Operasi Pedang Quds.

Dilansir Fars, Sekjen Hizbullah mengatakan, ”Usai Perang Pedang Quds, bisa kita katakan bahwa proyek Kesepakatan Abad Ini sudah runtuh. Salah satu hasil perang ini adalah menampakkan citra buruk Israel, terutama sistem apartheidnya. Hasil terpenting lain adalah kembalinya kompas perang di Kawasan ke arah musuh sebenarnya.”

Ia menilai, di antara capaian dalam Operasi Pedang Quds adalah kemampuan pejuang Gaza menembakkan rudal dalam jam-jam yang sudah diumumkan sebelumnya, juga meningkatnya kekuatan rudal Palestina, baik dari sisi kualitas, kuantitas, maupun jarak tempuhnya.

Sayyid Nasrallah mengatakan, ketika seorang Zionis merasa tidak aman, hal minimal yang bisa ia lakukan adalah meninggalkan Palestina. Ia berpendapat, lumpuhnya keamanan Rezim Zionis termasuk capaian terpenting dalam pertempuran lalu.

“Kita sedang membicarakan sebuah rezim yang memiliki fasilitas lengkap dan Angkatan Udara kuat di hadapan Gaza yang diblokade selama 15 tahun. Di Gaza ada para pejuang yang diam-diam membawa senjata dari luar, atau membelinya dari Palestina Pendudukan, atau membuatnya sendiri. Jadi, kita tidak bicara soal dua negara, tapi rezim berfasilitas lengkap melawan pejuang Gaza,” tandasnya.

“Perang ini telah mengakhiri ilustrasi Palestina Pendudukan sebagai tempat aman untuk investasi asing. Di antara hasil perang ini adalah keterlibatan warga Tanah Pendudukan 1948 dalam konfrontasi, yang dianggap musuh sebagai bahaya eksistensional.”

“Salah satu pertanda kekalahan Rezim Zionis adalah tiadanya tindakan mereka untuk melancarkan perang darat. ‘Tentara terkuat di Kawasan’ tak punya nyali untuk terjun dalam perang darat. Ini adalah sebuah kekalahan strategis, bukan kekalahan biasa,” imbuh Sayyid Nasrallah.

Ia juga mengapresiasi solidaritas rakyat Yaman dan Pemimpin Ansharullah, Abdulmalik Houthi kepada rakyat Palestina. Sayyid Nasrallah berkata, ”Ketika saya mendengar Sayyid Abdulmalik, yang ia dan negaranya tengah diblokade, mengatakan ‘kami siap membagi sepotong roti ini dengan Palestina’, saya sungguh terharu.” (Di sini Sayyid Nasrallah tercekat sejenak oleh rasa haru dan minum seteguk air).

Sekjen Hizbullah menandaskan, ”Kehancuran Rezim Zionis sudah dekat. Kehancurannya sudah pasti dan masalahnya hanya soal waktu saja.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *