Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

AS Ancam Biarkan Rakyat Yaman Kelaparan jika Sanaa Tolak Proposal Washington

AS Ancam Biarkan Rakyat Yaman Kelaparan jika Sanaa Tolak Proposal Washington

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Wakil AS untuk urusan Yaman, Tim Linderking mengatakan kepada al-Jazeera, jika Pemerintahan Keselamatan Nasional Yaman menolak proposal Washington terkait gencatan senjata, tak akan ada bantuan pangan yang memasuki negara tersebut.

Linderking mengklaim, Pemerintah AS mengajukan “tawaran masuk akal dan adil” untuk menghentikan perang di Yaman. Ia juga menyebut Pemerintah Saudi dan Pemerintahan Mansour Hadi mendukung proposal tersebut. Namun, ujar Linderking, Pemerintah Sanaa belum mengumumkan persetujuannya.

“Ada sebuah kesepakatan global kuat untuk menyelesaikan krisis di Yaman. Hal ini bisa diwujudkan. Berbagai pihak di dunia akan membantu terwujudnya hal tersebut,” kata Linderking.

Dalam kelanjutan wawancara dengan stasiun televisi Qatar itu, Linderking mengutarakan rencana untuk melawat ke Saudi, Oman, dan mungkin beberapa negara lain dalam pekan ini. Ia mengaku, di saat bersamaan dirinya akan berbincang dengan para pemimpin negara-negara Arab sekitar Teluk Persia, juga beberapa negara Eropa.

Linderking mengatakan, jika upaya penghentian perang tidak berujung pada sebuah kesepakatan, maka semua tindakan akan gagal.

“Ada kemajuan dalam 90 persen dialog, dan hanya tersisa 10 persen sisanya. Namun jika kesepakatan tidak tercapai, tidak akan ada bantuan makanan yang memasuki Yaman. Bandara dan pelabuhan juga tidak akan dibuka kembali,” imbuhnya.

Menurut al-Khabar al-Yamani, sesuai proposal AS, Pemerintah Sanaa mesti menghentikan operasi militer di Ma’rib dan serangan ke wilayah Saudi. Sebagai imbalannya, kapal-kapal pemuat BBM akan berlabuh di pesisir Yaman. Penerbangan di bandara-bandara juga akan dimulai dengan beberapa syarat. Hanya saja, proposal Washington sama sekali tidak menyinggung penghentian agresi Koalisi Saudi ke Yaman.

Pemerintah Sanaa menolak tegas tawaran ini. Pemerintah Keselamatan Nasional menegaskan, proposal ini menjadikan isu hak natural warga Yaman untuk mendapatkan pangan dan energi sebagai alat tawar. Sementara Sanaa sendiri menyatakan penolakan terhadap dimasukkannya isu kemanusiaan dalam kesepakatan apa pun.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *