Sebut Intervensi Barat ‘Sumber Masalah’, Iran Nyatakan Siap Berunding Langsung dengan para Tetangganya tanpa Makelar Asing

POROS PERLAWANAN – Menlu Iran, Javad Zarif pada hari Selasa 8 Desember menujukan cuitan berbahasa Inggris kepada negara-negara tetangga di Teluk Persia. Ia menulis, ”Para tetangga budiman, kenapa kalian meminta dari AS dan 3 negara Eropa (Jerman, Inggris, dan Prancis) untuk dilibatkan dalam perundingan dengan Iran? Padahal tak akan ada perundingan dengan mereka terkait kawasan kita, sebab mereka sendiri adalah pangkal persoalan di wilayah kita”.

“Kita bisa berunding secara langsung tanpa keterlibatan pihak-pihak asing,” tambahnya.

Dilansir Fars, Menlu Iran menegaskan bahwa proposal perdamaian HOPE (Hormuz Peace Endeavor) masih tersedia di atas meja.

HOPE diajukan pertama kali oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani dalam Sidang Umum PBB beberapa waktu lalu.

Zarif juga mengunggah cuitan berbahasa Arab, yang ditujukan kepada negara-negara tetangga Iran di Teluk Persia, juga negara-negara Barat. Ia menulis, ”Tampaknya ada sebagian negara tetangga yang meminta dari Barat untuk menjadi bagian dalam proses perundingan dengan Iran”.

“Kami tidak akan berunding dengan Barat terkait Kawasan. Problem utama adalah intervensi mereka. Di saat yang sama, kami siap berunding dengan para tetangga. Berbagai proposal perdamaian, seperti Keamanan Regional 1986, Forum Dialog Regional 2016, dan HOPE 2019 membuktikan niat Iran ini,” imbuh Zarif.

Akhir pekan lalu, Menlu Saudi Faisal bin Farhan meminta agar AS berkonsultasi dengan negara-negara Arab Teluk terkait kesepakatan nuklir dengan Iran.

“Terkait kesepakatan nuklir apa pun antara Washington dan Teheran, negara-negara Teluk harus diajak musyawarah,” ujar Faisal.

Senada dengan Faisal, Menlu Bahrain Abdullatif al-Zayani mengatakan, setiap bentuk perbaikan JCPOA harus mencakup poin-poin yang tidak memicu kekhawatiran negara-negara di Kawasan.

Menanggapi permintaan ini, Jubir Kemenlu Iran Saeed Khatibzadeh menyindir mereka dengan menyatakan, wajar jika orang-orang yang membangun keamanannya di atas fondasi ringkih pihak asing akan merasa khawatir.

“Pesan Teheran kepada negara-negara ini adalah, Iran merupakan pelabuhan stabilitas di Kawasan, serta merupakan negara besar dan bersejarah. Seperti seorang saudara tua, Iran berusaha mengabaikan kesalahan-kesalahan sebagian tetangganya. Negara-negara ini harus tahu diri dan bicara sesuai kapasitas mereka,” tegas Khatibzadeh.